JOGJAGRID.COM: Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK) menyebut masjid jadi tempat vaksinasi corona demi kemudahan masyarakat.
Terkait pernyataan tersebut, Pemda DIY mengaku tidak mempersoalkan jika masjid jadi tempat vaksinasi.
"Nggak masalah. Kalau memang kelompok masyarakat akan menggunakan masjid untuk vaksin nggak ada persoalan. Jadi silakan saja, tidak ada masalah," kata Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji di Kepatihan Pemda DIY, Rabu (24/3).
Dia menjelaskan bahwa vaksinasi ini berbeda dengan testing seperti swab yang membutuhkan outdor atau luar ruangan agar aman.
"Tetapi kalau proses vaksinasi kita harus mencari yempat yang nyaman. Yang nyaman itu tidak kepanasan tidak sumuk kemudian ada sirkulasi udara yang baik boleh menggunakan AC. Kalau testing kita usahakan selenggarakan di luar ruangan," ujarnya.
Tidak hanya masjid, tempat ibadah lain seperti gereja bisa digunakan juga bisa saja digunakan vaksin jika masyarakat membutuhkan.
"Bisa saja kalau ada kelompok-kelompok yang harus itu ya bisa saja dipakai. Masjid dipakai, gereja dipakai tidak masalah," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK) menyatakan masjid dapat menjadi lokasi vaksinasi corona mulai April. Tujuannya agar masyarakat jauh lebih mudah untuk mengikuti program vaksinasi.
Jusuf Kalla sudah berkoordinasi dan mengantongi persetujuan dari Menkes Budi Gunadi Sadikin terkait hal ini. Meski begitu, JK menyebut tetap ada syarat yang ditentukan bagi masjid sebelum digunakan sebagai lokasi vaksinasi.
"Dua malam lalu saya baru melaksanakan persetujuan dengan Menteri Kesehatan bahwa mulai bulan depan vaksin akan diadakan di masjid," ujar JK saat berpidato pada acara Pelantikan dan Rakernas DMI Provinsi Nusa Tenggara Barat di Hotel Grand Legi, Mataram, NTB, Selasa (23/3).
"(Syaratnya) di masjid yang besar dan mempunyai fasilitas dan perlengkapan yang baik, seperti aula, selasar, halaman yang luas dan ruangan yang bisa dipakai untuk vaksin," imbuh Wapres ke-10 dan 12 RI itu. (Van)
Advertisement
