Launching Aplikasi Jamban, Toilet Nyaman Bukan Mimpi Lagi
Launching Aplikasi Jamban, Toilet Nyaman Bukan Mimpi Lagi

Launching Aplikasi Jamban, Toilet Nyaman Bukan Mimpi Lagi

JOGJAGRID.COM: Berdasarkan data Asosiasi Toilet Indonesia, ternyata Indonesia menempati posisi 3 terburuk untuk masalah toilet di dunia dibawah China dan India. Bila tidak segera ditangani tentunya akan mengganggu kelangsungan pariwisata Indonesia.

Berangkat dari permasalahan ini, sekelompok pemerhati sosial yang trdiri dari Rudy Perdana, Joobu Wahyudi, Jenjang Utomo, Rio Butarbutar, Rifqi Hakim dan Anggie Ariningsih mencencetuskan ide untuk menyediakan fasilitas yang dapat menjawab kebutuhan di Indonesia akan toilet bersih dan nyaman, dilengkapi dengan teknologi untuk memudahkan proses pembayaran, dan memberikan pelayanan yang lebih menarik bagi penggunanya.
Berkaitan dengan itu, Anggie Ariningsih, CSO Jamban, mencetuskan ide untuk menyediakan fasilitas yang dapat menjawab kebutuhan di Indonesia akan toilet bersih dan nyaman, dilengkapi dengan teknologi untuk memudahkan proses pembayaran, dan memberikan pelayanan yang lebih menarik bagi penggunanya.
Anggie Ariningsih, mengatakan itu dihadapan peserta sosialisasi Aplikasi Jamban, Jaminan Untuk Sarana Toilet Bersih, Pertama di Indonesia di Balai Raos, Kompleks Keraton Yogakarta, Sabtu (14/12).

''Kami hadir untuk kalian,'' katanya dengan didampingi Rudy Perdana, Joobu Wahyudi, Jenjang Utomo, Rio Butarbutar dan Rifqi Hakim.

Aplikasi Jamban, lanjut dia, memberikan informasi dimana letak toilet yang disediakan oleh Jamban beserta dengan kesempatan bagi para pelanggan untuk memberikan review atas kebersihan dan kenyamanan lokasi Jamban tersebut.
Aplikasi Jamban juga memberikan fasilitas untuk melakukan pembayaran melalui pembelian koin Jamban yang dapat dilakukan lewat GoPay. Ke depannya, fungsi aplikasi Jamban, nantinya akan memuat informasi yang tertera tentang fasilitas di sekitar Jamban.
''Jamban hadir bukan hanya memberikan fasilitas toilet yang bersih dan nyaman, juga perawatan operasional yang memadai sehingga menjaga kualitas dari sarana Jamban tersebut,'' jelas Anggie.

Menurutnya, yang membedakan fasiltas Jamban dengan fasilitas di toilet umum lain adalah faktor kebersihan dan kenyamanan toilet tersebut, cashless, didukung dengan teknologi, jaminan kualitas air yang digunakan dan dalam pengembangan untuk fasilitas WiFi.

Dengan Jamban, Anggie berharap dapat bekerjasama dengan pihak lokal untuk meningkatkan kualitas toilet atau sarana yang ada saat ini, menjadi sarana toilet yang bersih dan nyaman bagi masyarakat di Indonesia, menjadi solusi bagi masyarakat dalam kebutuhan paling mendasar yaitu toilet bersih.

Dengan demikian, secara tidak langsung bisa meningkatkan jumlah pengunjung di tempat-tempat wisata dan meningkatkan ketertarikan terhadap pariwisata di Indonesia melalui penyediaan toilet bersih di tempat umum, ikut mendukung gerakan cashless di Indonesia dengan memanfaatkan fasilitas dan teknologi yang terdapat di fasilitas Jamban.

''Hadirnya Jamban di Indonesia juga diharapkan dapat membantu mengurangi resiko penyakit ISK dan diare dari bakteri yang ada di toilet umum yang kurang memadai,'' demikian salah satu Founder Jamban, Rudy Perdana menjabarkan.

''Fasilitas Jamban dapat diakses hanya dengan biaya dari Rp. 3000 - Rp. 4000, dengan memberikan fasilitas yang memadai dan biaya yang terjangkau, Jamban diharapkan menjawab kebutuhan masyarakat di Indonesia dan dengan adanya investor potensial yang ada seperti Bapak Alex Rusli seorang tech enterpreneur dan CEO DigiAsia Bios, diharapkan target pembangunan Jamban dapat berkembang dengan pesat,'' timpak CIO Jamban Rio Butarbutar.

Manfaat hadirnya Jamban di Kota Yogyakarta, diterimanya dengan baik oleh warga sekitar Tamansari sebagai lokasi perdana fasilitas Jamban. Hal ini terlihat dengan dukungan pimpinan warga sekitar juga pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta yang menyambut positip kehadiran Jamban di kota itu.

Reporter : Bobby W
Editor : Hari Danarto
Advertisement banner

Baca juga:

Admin
Silakan ikuti kami di media sosial berikut.