JOGJAGRID.COM – SiberMu National Seminar on Business, Technology, and Health (SINABTECH) 2025 tidak hanya membahas transformasi pendidikan dan Artificial Intelligence (AI), tetapi juga secara khusus mengulas implikasi digitalisasi terhadap sektor vital lain: ekonomi bisnis dan kesehatan.
Sesi seminar utama dalam acara yang digelar Universitas Siber Muhammadiyah (SiberMu) ini menghadirkan pakar-pakar lintas bidang untuk membedah peluang dan tantangan spesifik di setiap sektor.
Akuntansi di Tengah Gelombang Digitalisasi
Dalam ranah ekonomi dan bisnis, Mahfud Sholihin, Guru Besar Akuntansi UGM, memberikan pandangan mendalam mengenai pergeseran paradigma. Ia membahas peluang dan tantangan transformasi digital dalam dunia akuntansi, tata kelola bisnis, dan ekonomi berkelanjutan.
Menurut Mahfud Sholihin, dampak digitalisasi melampaui sekadar efisiensi operasional “Digitalisasi tidak hanya soal efisiensi, tetapi juga transparansi dan tanggung jawab sosial korporasi.”
Hal ini menggarisbawahi tuntutan baru bagi profesional akuntansi untuk memastikan sistem yang transparan dan akuntabel di tengah kompleksitas teknologi, sekaligus memainkan peran krusial dalam mendukung praktik bisnis yang berkelanjutan.
Transformasi ini menuntut adaptasi kurikulum dan keahlian baru di perguruan tinggi.
Peran AI dalam Inovasi Teknologi Nasional
Penguatan kapasitas riset dan pengembangan industri berbasis teknologi menjadi fokus pembahasan oleh Abdul Fadlil, Guru Besar Teknik Elektro Universitas Ahmad Dahlan. Ia menyoroti peran sentral kecerdasan buatan dan sistem informasi adaptif dalam mendorong inovasi teknologi nasional.
Fadlil menekankan bahwa AI adalah katalisator untuk kemajuan:
“Kecerdasan buatan dan sistem informasi adaptif berperan dalam mendorong inovasi teknologi nasional, khususnya dalam penguatan kapasitas riset dan pengembangan industri berbasis teknologi.”
Diskusi ini menggarisbawahi bahwa kemajuan nasional tidak bisa dilepaskan dari kemampuan bangsa dalam menciptakan dan menerapkan teknologi adaptif yang sesuai dengan kebutuhan lokal.
Penguatan Inovasi Digital Kesehatan
Sebagai penutup sesi seminar, aspek kesehatan menjadi fokus utama. Rimawati, dosen Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM), membahas kerangka regulasi dan inovasi yang dibutuhkan.
Rimawati menyoroti bahwa sektor kesehatan memerlukan dukungan kebijakan yang kuat:
“Pentingnya penguatan kebijakan dan inovasi digital di bidang kesehatan sebagai bagian dari strategi nasional menuju Indonesia Emas 2045.”
Pandangannya menekankan perlunya landasan hukum dan inovasi yang solid untuk memastikan bahwa kemajuan teknologi kesehatan, seperti telemedicine dan analisis data kesehatan berbasis AI, dapat diimplementasikan secara aman, etis, dan merata, demi meningkatkan kualitas layanan kesehatan nasional.
