JOGJAGRID.COM – Kabar menggembirakan menghiasi semangat Hari Kebangkitan Nasional
dari keikusertaan Indonesia pada Pameran Interzum 2023. Pameran Interzum 2023 adalah salah
satu pameran sektor pemasok furnitur dan industri desain interior global terbesar di dunia yang
diadakan pada 9-12 Mei 2023 di Cologne (Köln), Jerman.
Keikutsertaan Indonesia pada pameran yang diadakan 2 tahunan ini merupakan kerjasama antara
Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) Kementerian Perdagangan RI
dengan Atase Perdagangan RI di Berlin, Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) di Hamburg,
dan LPEI/Indonesia Eximbank didukung oleh Import Promotion Desk (IPD) di Jerman dan Swiss
Import Promotion Program (SIPPO).
Kesempatan tersebut pun dimanfaatkan dengan memfasilitasi enam eksportir Indonesia untuk
memperkenalkan dan mempromosikan produk hasil olahan kayu kepada para calon buyer
internasional. Selain itu, pameran ini juga bertujuan untuk mempromosikan Sistem Verifikasi
Legalitas Kayu (Sertifikasi SVLK).
Menurut Ganef Judawati Direktur Pengembangan Produk Ekspor Kementerian Perdagangan RI
menyampaikan bahwa produk kayu Indonesia memiliki sertifikasi SVLK yang diakui oleh Uni
Eropa. Dengan kata lain, sertifikasi SLVK menunjukkan komitmen Indonesia untuk
mempromosikan produk hasil olahan kayu yang berkualitas serta telah memenuhi aspek legalitas.
Adapun enam eksportir Indonesia yang mengikuti kegiatan tersebut antara lain CV Ribka
Furniture, PT Citra Fajar Utama, PT Sumber Sejahtera Alamindo, PT Hasil Albizia Nusantara, PT
Rama Gombong Sejahtera, dan PT Ratimdo Utama.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh para tamu undangan dan pengunjung yang tidak hanya berasal
dari Jerman tetapi juga dari negara lain seperti Spanyol, Belanda, Polandia, Belgia, India, Arab
Saudi, Yunani, Turki.
Salah satu tujuan utama keikutsertaan dalam pameran Interzum tahun ini adalah untuk
mempertahankan eksistensi Indonesia sebagai salah satu pemasok produk furnitur di dunia
internasional, baik di mata pembeli maupun sesama produsen. Selain itu, juga dalam rangka
membangkitkan kembali peluang perluasan akses pasar bagi para eksportir Indonesia pasca
pandemi Covid-19 yang melanda beberapa waktu lalu.
Kepala Divisi Jasa Konsultasi LPEI, R. Gerald Setiawan Grisanto pada kesempatan terpisah
menyampaikan bahwa pameran ini merupakan bentuk kolaborasi yang konkrit antara LPEI dengan
Kementerian Perdagangan RI dan pihak terkait untuk membuka peluang eksportir Indonesia
menjajaki pasar produk hasil olahan kayu melalui pameran Interzum 2023.
“Partisipasi ini dapat menjadi peluang untuk mempromosikan produk Indonesia kepada calon
buyer dari wilayah Eropa dan negara lain. Mudah-mudahan melalui kegiatan ini dapat menjadi
awal yang baik untuk memperluas akses pasar eksportir Indonesia ke pasar Eropa,” ujar Gerald. (Dho/Ian)