Teken MoU Dengan Kemenkop UKM,  ISI Yogya Wujudkan Seniman Entepreneur
Teken MoU Dengan Kemenkop UKM,  ISI Yogya Wujudkan Seniman Entepreneur

Teken MoU Dengan Kemenkop UKM, ISI Yogya Wujudkan Seniman Entepreneur




JOGJAGRID.COM : Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki menyambangi kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta pada Jumat (27/8/2021).

Kedatangan Teten di Laboratorium Seni ISI Yogyakarta, Sewon, Bantul itu
disambut langsung Rektor ISI Yogyakarta, Prof. Dr. M. Agus Burhan, M.Hum beserta jajaran akademisi ISI Yogyakarta.

Siang itu menjadi momentum cukup bersejarah bagi ISI Yogyakarta yang tahun ini genap berusia 37 tahun. Sebab untuk kali pertama, ISI Yogyakarta menjalin kerja sama melalui penandatanganan MoU untuk  membangun inkubator bisnis dari sisi seni. Kerjasama ini menjadi terobosan ISI dalam memperkuat lulusannya memiliki daya saing di era global.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM), Teten Masduki mengungkapkan, kerjasama yang dijalin dengan ISI Yogyakarta ini sangat menarik sekaligus menantang.

Pasalnya, selama ini dunia seni belum dikembangkan secara optimal dari segi bisnisnya.

"Kementerian Koperasi dan UKM dan ISI Yogyakarta bekerjasama untuk membangun inkubator bisnis dari sisi seni ini, selain untuk membangun industri seni di antaranya animasi, seni pertunjukan, kriya, desain, film, seni rupa, dan sebagainya, senimannya kan harus punya mindset entrepreneurship. Ini yang saya kira paling menantang dari MoU ini," ujar Teten Masduki.

Demi mewujudkan seniman yang memiliki mindset entrepreneurship, menurut Teten Masduki harus disiapkan ekosistem bisnisnya.

"Seniman bukan hanya memproduksi, membuat sebuah karya, tapi bagaimana komersialisasinya. Di negara lain kan ini sudah maju, sudah berkembang. Misal, film kartun atau animasi kita didominasi karya anak negeri, saya rasa ini menjadi bisnis yang sangat besar," jelasnya.
Lebih lanjut ia menggambarkan, dalam produk industri pun tak luput dari sentuhan seni, misal dalam promosi maupun desain.
"Menurut saya ekosistem ini belum terhubung dengan baik. Sebab itu, menurut saya ini sangat menantang," jelasnya.

Rektor ISI Yogyakarta, Prof. Dr. M. Agus Burhan, M.Hum. mengatakan, selain membentuk SDM dengan kompetensi utama yakni kreativitas dan inovasi yang tinggi untuk menghasilkan seniman yang handal, ISI Yogyakarta dalam proses pendidikan juga memberikan kompetensi penunjang meliputi sosial skill serta pengalaman dan wawasan entrepreneurship.

"Hal yang demikian, kami harapkan betul-betul bisa menghasilkan seniman seni yang unggul dan mempunyai kemandirian dalam usaha," ujar Agus Burhan.

Agus Burhan menjelaskan, di ISI Yogyakarta juga mempunyai pengembangan kewirausahaan yang didorong melalui program-program yang ada di lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

"Di samping itu, di ISI Yogyakarta juga terdapat Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengembangan Karir dan Kewirausahaan (UPT PKK) yang khusus mengembangkan potensi kewirausahaan mahasiswa lewat program mahasiswa wirausaha. 

Demikian juga Kegiatan Berwirausaha Mahasiswa Indonesia (KBMI), Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), Akselerasi Startup Mahasiswa Indonesia," jelasnya.

Melalui program-program tersebut, Agus Burhan berharap dapat menginspirasi dan membentuk sebuah inkubator seniman-seniman yang mandiri dengan jiwa entrepreneur atau kewirausahaan yang tinggi.

"Dengan potensi potensi tersebut, kami berharap ISI Yogyakarta dapat bekerja secara produktif dan bermanfaat dengan Kementerian Koperasi dan UKM," kata Agus Burhan. (Bin/Dan)

Advertisement banner

Baca juga:

Admin
Silakan ikuti kami di media sosial berikut.