Peringatan Hari Kopi : Dorong Perkembangan Industri Kopi Indonesia  
Peringatan Hari Kopi : Dorong Perkembangan Industri Kopi Indonesia  

Peringatan Hari Kopi : Dorong Perkembangan Industri Kopi Indonesia  






JOGJAGRID.COM : Siapa tak kenal kopi nusantara, yang kini semakin menggema di penjuru dunia seiring makin pesatnya perdagangan dan kemajuan teknologi informasi.

Indonesia merupakan negara penghasil kopi unggulan. Ada setidaknya 20 jenis kopi Arabika asli Indonesia telah diakui secara internasional.  Keunikan ini membuat kopi Indonesia sudah menjelajah dunia selama bertahun-tahun dan akhirnya menjadikan kopi sebagai salah satu komoditi ekspor utama. 

Menilik dari kelebihan ini PT Traya Eksibisi Internasional akan menggelar pameran khusus industri kopi yaitu Indonesia International Coffee Expo (IICE) pada bulan Oktober 2021 dan bulan Maret 2022 di Jakarta Convention Center.

Penyelenggaraan pameran Indonesia International Coffee Expo (IICE) tidak hanya berfokus pada aspek bisnis, ekonomi dan perdagangan untuk industri kopi global. 

IICE juga berupaya menjadi wadah bagi kedai kopi merek lokal untuk berekspansi ke pasar global dengan menyediakan jaringan serta membentuk metode untuk keberlanjutannya. 

Bambang Setiawan selaku Presiden Direktur Traya Eksibisi Internasional memaparkan bahwa pameran yang didukung penuh oleh Dewan Kopi Indonesia (DEKOPI) memiliki tujuan untuk memberikan wawasan berharga tentang industri kopi global dan lokal. 

“DEKOPI dan IICE akan mengadakan Trade & Business Forum bagi forum kopi profesional pertama di Indonesia. Dengan datangnya buyer dari dalam dan luar negeri, kami menghadirkan peluang bisnis dengan memberikan pengalaman dan koneksi dalam bisnis, pengetahuan mengenai kopi dan perluasan budaya. Sehingga pameran ini menjadi platform bisnis one-stop-shopping untuk mencari kemitraan lokal dan global” jelasnya Sabtu 13 Maret 2021.

Pameran business to business ini diikuti oleh produsen kopi, eksportir & trading house, perusahaan peralatan kopi serta perlengkapannya, industri pendukung (perusahaan kemasan, logistik, desain interior, dan penyedia teknologi). 

Tidak hanya itu saja, perusahaan penyedia bahan pembuat kopi seperti perusahaan susu, teaIce cream, dan sirup perasa juga berpartisipasi dalam pameran ini. Nantinya, para peserta ini dapat bertemu dengan visitors mulai dari importir dan eksportir, pemilik waralaba, wholesalers serta distributor dan masih banyak lagi. 

Program Spesial di IICE
Dengan peserta dari berbagai lini dunia perkopian, IICE mengadakan dua program spesial yaitu Meet & Match Business Matching dan Trade & Business Forum. 

Program Meet & Match Business Matching merupakan program eksklusif business matching yang memudahkan peserta pameran menjadwalkan pertemuan selama pameran berlangsung dengan buyer yang ditargetkan untuk jaringan bisnis sesuai minat dan kebutuhan peserta. 

Program Trade & Business Forum didukung oleh DEKOPI, kegiatan ini memberi wawasan berharga mengenai industri kopi global serta lokal sehingga tercipta efek sinergi ke depannya. 

DEKOPI yang menampung banyak asosiasi kopi di Indonesia berharap agar anggotanya dapat menemukan banyak ilmu baru untuk kemajuan bisnis mereka. 

Tidak hanya itu saja IICE juga menyediakan berbagai acara yang memungkinkan peserta untuk melebarkan network, menambah ketersediaan bahan baku, serta pembelajaran baru. 


ki-ka Kiri : Dr, Jamhari, S.P., M.P. Dekan Faperta UGM ,Anton Apriyantono Ketua Umum DEKOPI, Bambang Setiawan Presiden Direktur Traya Eksibisi Internasional


Dalam jumpa pers yang digelar di Cangkringan Villa Sleman Sabtu (13/3) terungkap bahwa pertanian mungkin jadi salah satu sektor yang tidak terlalu terdampak pandemi COVID-19. 

Namun bukan berarti produksi bahan pangan tetap bisa bertahan di masa sulit ini.

Salah satunya para petani kopi yang saat ini mengalami kesulitan dalam memproduksi hasil pertaniannya. Harga kopi yang ditekan sedemikian rupa tak membuat mereka mendapatkan keuntungan yang memadai.

"Produksi kopi meningkat tapi nilai turun karena di masa pandemi harga mengalami tekanan," ujar Ketua Dewan Kopi Indonesia, Anton Apriyantono dalam peringatan Hari Kopi Nasional di Yogyakarta, Sabtu (13/03/2021) sore.

Mantan Menteri Pertanian di era pemerintahan SBY ini menyebutkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi kopi Indonesia pada 2020 lalu mencapai 773,4 ribu ton. Angka ini meningkat 0,65 persen dibandingkan 2019 lalu yang mencapai 761 ribu ton.

Sementara total konsumsi kopi dalam negeri mencapai 294 ribu ton pada 2020. Angka ini terus meningkat pada 2021 ini yang mencapai 370 ribu ton.




MoU Dekopi dan PT Traya Eksibisi Internasional saat 
Hari Kopi Nasional di Yogyakarta, Sabtu (13/03/2021)


Namun petani kopi sampai saat ini masih saja mengalami masalah klasik. Produktivitas petani rendah yang hanya mencapai 0,7 ton per hektar per tahun. Padahal Vietanma mampu memproduksi 3-4 ton per hektar per tahun.

"Ekspor kopi pun sebenarnya mengalami kenaikan dari tahun lalu namun lebih banyak pada kopi olahan. Ini yang pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Petani tidak hanya kesulitan dalam produktivitas namun juga transportasi, air dan teknologinya," tandasnya.

Karena itu Dewan Kopi Indonesia mencoba memberikan berbagai masukan pada pemerintah agar petani kopi tidak semakin dirugikan. Pemerintah perlu memberikan pendamping bagi para petani agar mereka mampu melakukan cara bercocok tanam dan memanem kopi dengan baik.

Kelembagaan di tingkat petani pun perlu ditingkatkan melalui koperasi atau kelompok lain. Sistem perdagangan pun perlu dikembangkan agar mereka mampu memasarkan produknya secara optimal.

"Bisa saja melalui resi gudang," ujarnya

Dekan Fakultas Pertanian UGM, Jamhari mengungkapkan rendahnya produktivitas petani salah satunya disebabkan pohon kopi mereka yang sudah tua. Sehingga lahan mereka tidak bisa menghasilkan banyak panen.

Konsep peningkatan produktiitas dan kualitas pun perlu dipikirkan. Dengan demikian harga kopi tidak semakin tertekan dan petani mampu menjaga kualitas kopi selain kuantitas.

"Petani juga perlu dibantu untuk mengatasi berbagai persoalan melalui teknologi," imbuhnya.

(Wit/San)
Advertisement banner

Baca juga:

Admin
Silakan ikuti kami di media sosial berikut.