Produk UMKM Terdampak Bencana Binaan BNPB Dipamerkan Di Jogja City Mall
Produk UMKM Terdampak Bencana Binaan BNPB Dipamerkan Di Jogja City Mall

Produk UMKM Terdampak Bencana Binaan BNPB Dipamerkan Di Jogja City Mall



JOGJAGRID.COM :  Kondisi pandemi Covid 19 tidak menyurutkan BNPB untuk tetap melaksanakan kegiatan layanan pemulihan dan peningkatan pascabencana bidang sosial, ekonomi dan SDA. 

Salah satunya dengan kegiatan dukungan pemasaran (duksar) hasil pendampingan pada kelompok terdampak bencana melalui pameran. 

Kegiatan dukungan pemasaran (duksar) oleh BNPB ini dimaksudkan untuk mempublikasikan hasil kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana serta meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat terdampak bencana. 

BNPB pun menjadi salah satu serta dalam pameran Gebyar Produk Unggulan Nusantara yang dipusatkan di Jogja City Mall Yogyakarta mulai Jumat 12 Maret 2021 ini.  

"Ini pameran pertama untuk tahun 2021 ini, tujuannya pameran yang diikuti BNPB ini untuk mempromosikan dan mengenalkan produk kelompok masyarakat yang terdampak sehingga dapat meningkatkan penjualan dan pendapatan," ujar Direktur Derektorat Pemulihan Peningkatan Sosial Ekonomi Dan SDA-BNPB Yolak Dalimunthe saat meninjau pameran stand milik BNPB di Jogja City Mall Yogyakarta Jumat (12/3). 

Yolak mengatakan BNPB berupaya membantu mereka yang terkena bencana alam di Indonesia dengan cara mendorong agar tetap terjadi produktivitas kepada mereka yang terdampak. Yolak mengatakan, meski saat ini terjadi pandemi Covid-19, namun masih juga banyak korban terdampak bencana di daerah yang kehilangan pencahariannya. 

Sehingga BNPB menggandeng sejumlah mitra khususnya perguruan tinggi untuk membantu mereka pulih ekonominya.  

"Universitas-universitas yang menjadi mitra pemulihan terutama yang wilayahnya pernah terjadi bencana hebat sehingga masyarakatnya terdampak secara ekonomi," ujar Yolak.   

Direktur Derektorat Pemulihan Peningkatan Sosial Ekonomi Dan SDA-BNPB Yolak Dalimunthe saat meninjau pameran stand milik BNPB di Jogja City Mall Yogyakarta Jumat (12/3). 

BNPB pun melalui Direktorat Pemulihan dan Peningkatan Sosial, Ekonomi dan SDA,  Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi, bekerja sama sedikitnya dengan tujuh universitas negeri di Indonesia melakukan layanan pendampingan pemulihan dan peningkatan sosial, ekonomi dan SDA pascabencana.

Ke tujuh universitas tersebut yaitu Universitas Hasanuddin Makassar, Universitas Tadulako Palu, Universitas Mataram, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Institut Pertanian Bogor, Universitas Lampung, Universitas Jenderal Sudirman. 

Salah satu peserta pameran stand dari BNPB Marlinda Tanjung, 31 tahun, asal Bendosari, Umbulharjo, Cangkringan Sleman mengatakan tergerak mengikuti pameran dengan BNPB ini untuk mempromosikan produk unggulannya yakni susu pasteurisasi.

Marlina mengatakan sebagai warga yang pernah terdampak erupsi hebat Gunung Merapi 2010 silam, warga kemudian tergerak bangkit dengan membuat produk berbahan dasar susu sapi.

"Karena saat erupsi dulu banyak ternak juga jadi korban, sekarang kami tergerak untuk memanfaatkan hasil produksi dari sapi itu lebih optimal," ujarnya.

Melalui Koperasi SUmber Rizki di Cangkringan itu, Marlinda bersama warga terdampak erupsi pun berpikir untuk membuat olahan susu sapi siap minum yang dikemas dalam botol.

"Dari BNPB banyak membantu untuk memfasilitasi kami dalam pembinaan saatproduksi, pengemasan yang baik dan memfasilitasi lewat pameran ini, sangat membantu sekali kami untuk bangkit," kata Marlinda.   

Adapun produk-produk  yang dipamerkan dalam stand BNPB itu berasal dari UMKM hasil pemulihan ekonomi kelompok masyarakat terdampak bencana di berbagai daerah di Indonesia,.

Antara lain: kopi sajang, gula semut dan black garlic (Lombok, NTB), kopi cimbang (Sinabung, Sumatera Utara), kopi lajukela (Pekanbaru, Riau), kopi baratas (Banjarnegara, Jawa Tengah), kain lurik sanikem (Sukoharjo, Jawa Tengah), tepung mocaf (Sumedang, Jawa Barat). Selain itu ada juga produk jahe instan, kopi robusta tunggaksemi, keripik pelepah pisang, olahan jamur, produk susu sapi (Sleman, Yogyakarta) serta beberapa produk kerajinan.

Keikutsertaan BNPB dalam Gebyar Produk Unggulan Nusantara di Yogyakarta ini, adalah yang pertama pada tahun 2021. Rencananya kegiatan promosi produk hasil pendampingan kelompok masyarakat terdampak bencana akan dilaksanakan di beberapa kota lainnya. Melalui kegiatan pameran ini, UMKM hasil pemulihan ekonomi dari daerah pascabencana diharapkan akan semakin terbuka akses pemasarannya dan perekonomian menjadi semakin pulih.

Menurut World Bank Indonesia adalah salah satu dari 35 negara di dunia dengan tingkat ancaman bencana tinggi. Kerusakan dan kerugian yang diakibatkan oleh bencana meliputi sektor infrastruktur, psikologis, sosial dan ekonomi. Dampak langsung bencana alam terhadap sektor ekonomi adalah hilangnya sumber pendapatan ekonomi dikarenakan rusaknya fasilitas, alat, bahan dan market produksi. 

Untuk mengatasi hal ini maka dilaksanakan kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana untuk memulihkan kegiatan ekonomi dan mata pencaharian korban bencana. (Dwita) 

Advertisement banner

Baca juga:

Admin
Silakan ikuti kami di media sosial berikut.