Mendikbud Nadiem Makarim : Konservasi Aksara Daerah Ke Platform Digital Mutlak Agar Bisa Bertahan
Mendikbud Nadiem Makarim : Konservasi Aksara Daerah Ke Platform Digital Mutlak Agar Bisa Bertahan

Mendikbud Nadiem Makarim : Konservasi Aksara Daerah Ke Platform Digital Mutlak Agar Bisa Bertahan



JOGJAGRID.COM : Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menilai konservasi aksara daerah sebagai bagian kebudayaan lokal ke dalam platform digital mutlak dilakukan jika ingin bertahan.

“Pemanfaatan teknologi digital menjadi strategi kemajuan dan pengarusutamaan kebudayaan lokal yang harus diupayakan agar mendapat pengakuan di tengah situasi global yang menuntut modenitas,” ujar Nadiem saat membuka secara daring Kongres Aksara Jawa (KAJ) I yang dilaksanakan di Yogyakarta Senin 22 Maret 2021.

Nadiem menuturkan pihaknya mendukung penuh kongres Aksara Jawa yang digelar Pemerintah DIY itu karena salah satu temanya mengangkat upaya integrasi aksara Jawa dalam platform digital. Inisiatif itu menurutnya patut ditindaklanjuti untuk mendukung eksistensi aksara Jawa di tengah modernitas ekosistem dunia.
Nadiem mengakui, belakangan aksara Jawa juga aksara daerah lain harus susah payah bertahan di dunia yang didominasi aksara latin. 
“Perkembangan teknologi informasi secara tak langsung mengamplifikasi dominasi bahasa latin tersebut dan makin menyudutkan aksara daerah. Terlihat dari penggunaan aksara latin yang sebagianbesar digunakan dari yang kita akses saat ini,” katanya.
Nadiem menambahkan, Aksara Jawa menjadi salah satu bahasa daerah yang memainkan peranan penting dalam pertumbuhan literasi dan paradigma pendidikan kebudayaan dan falsafah lokal bangsa.
Ia mencontohkan Kitab Serat Panitya Sastra misalnya, yang menekankan bahwa kehalusan budi pekerti juga tercermin melalui keindahan bahasa dan karakter seseorang pun bisa dinilai dari perilaku, cara bicara dan perasaannya.
“Dari situ, penguasaan bahasa daerah, Bahasa Jawa khususnya lebih dari penguasaan alat komunikasi tetap juga berhubungan erat dengan pembangunan budi pekerti,” kata dia. 
Nadiem meaparkan, aksara menjadi unsur paling pokok dalam bahasa. Yang berperan dari raga, bahasa dan kebudayaan. 
“Semoga kongres ini semakin mendrong upaya untuk memajukan budaya Jawa yang semakin influsif di masa mendatang,” kata dia. (Yoan)
Advertisement banner

Baca juga:

Admin
Silakan ikuti kami di media sosial berikut.