Bahas Nasib Ekonomi Perfilman, Hanung Audiensi dengan Gubernur DIY
Bahas Nasib Ekonomi Perfilman, Hanung Audiensi dengan Gubernur DIY

Bahas Nasib Ekonomi Perfilman, Hanung Audiensi dengan Gubernur DIY




JOGJAGRID.COM : Sutradara Hanung Bramantyo beraudiensi dengan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X pada Kamis (16/07) di Gedhonng Wilis, Komplek Kepatihan, Yogyakarta. 

Dalam pertemuannya, Hanung meminta saran Gubernur DIY terkait kebudayaan dan perfilman di DIY di masa pandemi ini.
“Kami datang dalam rangka membicarakan tentang ekonomi di bidang kebudayaan dan perfilman di Jogja di masa pendem iini. Karena sejak saat diumumkannya bekerja di rumah, beribadah di rumah, dan di sekolah di rumah, seluruh aktivitas syuting berhenti semuanya,” ujarnya.
Ditemui usai audiensi, Hanung mengatakan, ia pun harus menunda tiga judul film yang sedang dan akan syuting di Jogja, yakni film berjudul ‘Ibu’ karya Jihan Angga, ’Surga yang Tak Dirindukan 3’ karya Pritagita dan film karyanya ‘Gatotkaca’. Apalagi sejak diumumkannya perpanjangan masa tanggap darurat di DIY.
“Situasi ini membuat kita semua bertanya-tanya terkait dengan keputusan dari Gubernur DIY bahwa tanggap darurat CoViD-19 diperpanjang. Hal ini kemudian seolah-olah memberikan persepsi kepada banyak teman-teman kami bahwa situasi CoViD-19 di Jogja masih belum selesai. Padahal sebetulnya itu hanya berbicara urusan administrasi saja,” jelasnya.
Hanung pun mengakui, pemahamannya kini telah terbuka terkait status tanggap darurat CoViD-19 di DIY. Sri Sultan telah menjelaskan, jika status tanggap darurat itu dilanjutkan hanya untuk memudahkan pendanaan dan penanganan terhadap pasien atau pihak yang terdampak, tanpa terhambat birokrasi.
“Istilah tanggap darurat sendiri sebetulnya tidak berhubungan langsung dengan kondisi perekonomian, termasuk penghentian aktivitas pariwisata maupun kebudayaan seperti syuting film,” imbuhnya. 
Hanung menambahkan, intinya para film maker telah diperbolehkan menggelar syuting selama bisa menjalankan protokol kesehatan dan bisa memberikan akses untuk tracing. Sri Sultan pun menyarankan untuk tidak melakukan kegiatan yang terlalu banyak melibatkan kru atau membuat film yang harus melibatkan banyak pemain, seperti film kolosal.
“Informasi ini tentu akan kami sampaikan kepada teman-teman maupun pemain. Karena selama ini kendalanya memang kata-kata tanggap darurat CoViD-19 ini, seolah-olah PSBB diperpanjang, jadi pemain tidak mau ke Jogja, kami pun tidak bisa syuting,” paparnya.
Hanung pun mengaku seharusnya sudah melakukan proses syuting film ‘Gatotkaca’ sejak 18 Juli 2020 ini. Namun karena ada pemain yang tidak berkenan datang ke Jogja, syuting pun tertunda. Pada akhirnya jadwal syuting diundur Agustus 2020 mendatang. Menurutnya, ada sekitar lima film yang sudah, sedang, dan akan syuting di Jogja, harus tertunda akibat CoViD-19.
“Kondisi saat ini tentu sangat mengkhawatirkan dari sisi ekonomi kami. Apalagi filmmaker independen, jelas mengalami kesusahan dari sisi ekonomi,” imbuhnya. 

Advertisement banner

Baca juga:

Admin
Silakan ikuti kami di media sosial berikut.