JOGJAGRID.COM : Obyek wisata alternatif dengan konsep nomadic tourism atau kemping mewah di Glamping atau Glamorous Camping De’Loano di Kecamatan Loano, Purworejo, Jawa Tengah belum akan dibuka walaupun memasuki masa new normal.
Pengelola dari obyek wisata yang hanya berjarak 10 kilometer di utara bandara baru Yogyakarta International Airport (YIA) Kulonprogo, Yogyakarta itu, Badan Otorita Borobudur (BOB), menyatakan baru akan membuka kawasan itu bila pemerintah pusat dan pemerintah daerah satu suara mengijinkan untuk dibuka.
Wisatawan pun diminta tak terkecoh mendatangi obyek wisata yang memiliki belasan tenda VIP itu di masa pandemi Covid-19 ini sebelum benar-benar ada keputusan resmi pengelola.
“Walau pemerintah pusat sudah mengizinkan pembukaan tempat wisata itu, namun kalau pemerintah daerah belum mengizinkan, kami tak akan memaksakan membukanya,” ujar Direktur Utama BOB, Indah Juanita Rabu 10 Juni 2020.
Indah menuturkan sampai awal Juni ini belum ada pembahasan kapan kepastian obyek wisata pendukung destinasi Candi Borobudur itu dibuka.
Menurutnya, sembari menunggu keputusan pemerintah pusat dan daerah, setiap hari obyek wisata yang menempati lahan seluas 1,3 hektare dari total keseluruhan lahan otorita 308 hektare itu dirawat intensif.
Sejak dua bulan terakhir tutup karena pandemi Covid-19, obyek wisata yang dilengkapi glamp camp, home pod, dan caravan itu menurunkan tim khusus untuk merawatnya.
Selain rutin penyemprotan disinfektan di kamar-kamar penginapan, juga membangun fasilitas sarana cuci tangan dan berbagai penanda physical distancing di tiap sudutnya.
"Penyemprotan kami lakukan dua sesi, untuk eksterior dengan cairan disinfektan lalu interior dengan pengasapan," ujar petugas koordinator penyemprotan BOB, Stief Agus Susanto.
Stief mengatakan, pengasapan yang dilakukan di Deloano menggunakan teknologi khusus bernama thermal nano fogging. Teknologi ini mengubah cairan menjadi nano atau partikel berukuran sangat kecil.
Dengan teknologi ini maka asap bisa menjangkau ke seluruh bagian ruangan. “Bahan ini aman untuk makhluk hidup, tidak meninggalkan bekas baik aroma, bercak dan noda serta tidak korosif. Beda dengan disinfektan dan teknologi ini bisa membunuh kuman, bakteri dan virus sampai 99 persen karena sudah diuji di laboratorium Dinas Kesehatan DIY," kata dia.
Selain perawatan khusus, BOB sendiri juga telah menggandeng pemerintah Jawa Tengah dan DIY merampungkan standar operasional prosedur (SOP) pembukaan kembali destinasi itu dengan mengacu protokol pencegahan Covid-19.
"Kami bersama Pemda DIY dan Jawa Tengah menyusun SOP new normal. Khususnya regulasi dalam penerimaan tamu akan seperti apa syarat-syaratnya,” ujarnya.
(Ferdian H)