Ruang Baru dan Konsep "Art Garden": Inovasi Nandur Srawung #12
Ruang Baru dan Konsep "Art Garden": Inovasi Nandur Srawung #12

Ruang Baru dan Konsep "Art Garden": Inovasi Nandur Srawung #12

JOGJAGRID.COM—Perhelatan Nandur Srawung ke-12 tahun ini membawa perubahan signifikan pada tata ruang pamerannya. 

Akibat renovasi yang sedang berlangsung di beberapa bagian Taman Budaya Yogyakarta (TBY), pameran kali ini dialihkan ke Lobi Gedung Societet TBY (Militaire Societeit) dan area luar ruangan, yang dimaknai sebagai upaya perluasan pengalaman seni bagi pengunjung.
Meskipun terdapat keterbatasan ruang di dalam gedung, Kepala TBY, Purwiati, menegaskan bahwa hal tersebut justru mendorong inovasi. 

“Kami berharap, meski ruang pamer terbatas, hal itu tidak menyurutkan semangat para seniman untuk berkreasi. Justru ruang terbuka ini kami maknai sebagai bagian dari upaya memperluas pengalaman seni bagi pengunjung,” ujar Purwiati, Kamis (9/10/2025).

Perubahan ruang ini direspons kreatif oleh tim kurator dengan menghadirkan konsep Art Garden, yang memungkinkan karya seni instalasi mengalir keluar dari ruang indoor ke area outdoor. 

Kurator Nandur Srawung #12, Arsita Pinandita, menyampaikan bahwa hadirnya pameran di ruang baru ini “memunculkan kemungkinan-kemungkinan baru yang salah satunya mewujud dalam bentuk penyajian karya-karyanya. Tidak hanya hadir di dalam ruangan (indoor) tetapi juga mengalir keluar (outdoor) yang dibalut dalam sebuah Art Garden,” seperti dikutip dari keterangan pers TBY.

Ia juga menambahkan bahwa para seniman, yang berjumlah 100 orang dari berbagai latar belakang, diundang untuk menghadirkan karya yang "lahir dari kesadaran penuh–tidak sekadar merespons realitas, tetapi juga menghayati dan menafsirkan ulang relasi antara diri, tubuh, waktu, dan dunia sekitar."

Kurator lain, Rain Rosidi, turut menjelaskan bahwa konsep ruang dalam pameran kali ini adalah cara merespons kondisi multi-krisis. "Krisis geopolitik, krisis teknologi, dan krisis iklim yang kini terasa langsung dalam kehidupan sehari-hari kita. Apa yang terjadi di luar sana seperti konflik, disrupsi, dan perubahan iklim sudah masuk ke rumah kita sendiri, bahkan ke dalam diri kita," bebernya. 

Dengan memindahkan sebagian pameran ke ruang terbuka, Nandur Srawung berusaha menciptakan ruang dialog yang lebih inklusif dan terbuka bagi publik.
Advertisement banner

Baca juga:

Admin
Silakan ikuti kami di media sosial berikut.