JOGJAGRID.COM – Kondisi gedung-gedung sekolah negeri di Kota Yogyakarta yang mayoritas berusia tua menjadi perhatian utama Komisi C DPRD Kota Yogyakarta. Komisi yang membidangi pembangunan dan infrastruktur ini secara resmi merekomendasikan uji konstruksi menyeluruh pada seluruh bangunan sekolah, terutama SD dan SMP, sebagai upaya menjamin keselamatan dan kualitas infrastruktur pendidikan.
Ketua Komisi C DPRD Kota Yogya, Bambang Seno Baskoro, menyoroti usia bangunan yang memprihatinkan. "Banyak gedung sekolah kita, terutama SD dan SMP negeri, usianya sudah puluhan tahun, bahkan ada yang mendekati seabad," ungkap Bambang Seno Baskoro di sela peninjauan proyek pembangunan di SMPN 10 Yogyakarta.
Kekhawatiran ini, menurutnya, menuntut Pemkot Yogyakarta untuk segera bertindak memastikan keandalan struktur bangunan.
Langkah uji konstruksi dinilai sebagai kebijakan preventif yang sangat penting untuk mengidentifikasi potensi kelemahan struktural sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan.
Kunjungan kerja ke SMPN 10, yang saat ini sedang membangun ruang kelas dan sarana olahraga basket, dijadikan momentum oleh Komisi C untuk menekankan pentingnya pengawasan mutu konstruksi. Ia berharap pembangunan baru ini memberikan fasilitas yang aman dan nyaman.
Bambang Seno Baskoro menegaskan bahwa keamanan harus menjadi pertimbangan utama di atas segalanya. "Keselamatan warga sekolah adalah prioritas utama. Jangan sampai ada musibah karena bangunan yang sudah tidak layak," tegasnya, sembari mendorong Dinas PUPKP untuk segera memasukkan anggaran uji konstruksi pada tahun 2026. Ia menambahkan bahwa upaya ini tidak hanya untuk bangunan lama, tetapi juga untuk memastikan pembangunan yang baru selesai benar-benar berkualitas.
"Dirinya berharap kelak gedung yang sudah difasilitasi oleh Pemkot Yogyakarta mampu memberikan rasa aman serta nyaman bagi guru dan siswa sekaligus mampu mendongkrak prestasi akademik maupun olahraga," pungkasnya, menunjukkan harapan ganda dari perbaikan infrastruktur.
