JOGJAGRID.COM,- Dalam sejarah disebutkan bahwa Partai Golkar didirikan oleh TNI waktu itu TNI Angkatan Darat dibawah Jenderal TNI ( Purn) Abdul Haris Nasution sebagai penggerak. Bersama TNI Golkar yang semula sebuah ormas diubah menjadi Partai Politik untuk melawan PKI.
Demikian disampaikan oleh Ketua DPD Partai Golkar DIY Gandung Pardiman ketika berbincang - bincang sejarah Partai Golkar di Kantpr DPD Golkar DIY di Jalan Jenderal Sudirman Yogyaoarta, Kamis ( 4/01/2024).
Gandung Pardiman menjelaskan Partai Golongan Karya sebelumnya bernama Golongan Karya dan Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar). Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar pada tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
" Partai Golongan Karya (Partai Golkar), sebelumnya bernama Golongan Karya (Golkar) dan Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar), merupakan partai politik di Indonesia yang didirikan pada tanggal 20 Oktober 1964 oleh Soeharto dan Suhardiman," ujarnya.
Gandung menegaskan bahwa Partai Golkar adalah penjaga Pancasila dari rong rongan komunis maupun ideologi lainnya. Golkar dilahirkan oleh TNI untuk mempertahankan ideologi Pancasila dan membangun bangsa Indonesia.
" Golkar didirikan oleh TNI untuk mempertahankan Pancasila dan menandingi pengaruh PKI dalam kehidupan politik dan membangun bangsa," tegas Gandung yang juga Panglima Gerakan Pasukan Anti Komunis ( Gepako ).
Setelah Peristiwa G30S, imbuh Gandung Sekber Golkar dengan dukungan sepenuhnya dari Jenderal Soeharto sebagai pimpinan militer, melancarkan aksi-aksinya melumpuhkan kekuatan PKI.
" Pada dasarnya Golkar dan TNI merupakan tulang punggung dalam menjaga kemurnian Pancasila dan UUD 1945 sampai sekarang. oleh karena itulah Partai Golkar senantiasa hormat dan menjaga harkat dan martabat TNI," ujar Gandung Pardiman, anggota DPR RI dari fraksi Partai Golkar dapil DIY.
Gandung Pardiman kembali menegaskan bahwa Golkar dilahirkan dari TNI sebagai bentuk perlawanan terhadap kelompok-kelompok yang menginginkan mengubah dasar negara kita Pancasila. Oleh karena itulah Gandung mengajak keluarga besar dan putra-putri TNI dapat kembali bahu-membahu dalam membangun bangsa. Terutama dalam memperkokoh nilai-nilai kebangsaan dan nasionalisme.
" Dulu ada slogan hubungan Golkar dan ABRI ( sekarang TNI ) bagai ikan dan air. Kalau Golkar ikannya maka ABRI airnya. Demikian pula sebaliknya jika ABRI ikannya maka Golkar jadi airnya. Semoga ungkapan ini membangkitkan persatuan dan kesatuan keduanya ( Golkar dan TNI ) untuk mewujudkan jiwa korsa pembela dan penjaga Pancasila, NKRI, Nasionalisme dalam upaya penyelamatan bangsa dan negara," pungkas Gandung Pardiman. ( *** )