Ini UMKM yang Berhasil Ekspor Lilin Aroma Kayu Manis ke Mancanegara
Ini UMKM yang Berhasil Ekspor Lilin Aroma Kayu Manis ke Mancanegara

Ini UMKM yang Berhasil Ekspor Lilin Aroma Kayu Manis ke Mancanegara



JOGJAGRID.COM – Tidak lagi hanya sekedar menjadi alat penerangan saja, lilin telah menjadi 
pilihan sebagai ornamen hiasan menarik sekaligus menghasilkan aroma harum yang dapat 
membuat banyak orang betah berada di dalam ruangan. Salah satu UMKM asal Bogor, Jakarta 
Candle, telah berhasil membawa aroma rempah kayu manis yang khas dari lilin hias produksinya 
ke mancanegara.
Merintis usaha sejak tahun 2011, Yulianah, sosok di balik Jakarta Candle, sudah membulatkan 
tekad untuk memperkenalkan lilin karyanya ke seluruh dunia. Berawal dari modal Rp 5 juta dan 
kapasitas produksi 50-100 lilin hias, kini bisnisnya secara rata-rata mampu meraup omzet lebih 
dari Rp 550 juta per tahun dan telah berhasil menembus pasar Australia, Filipina, Malaysia, 
Singapura, hingga Uni Emirat Arab.
Dengan membawa sentuhan lokal dan memanfaatkan kekayaan alam Indonesia seperti kayu 
manis, kembang pekak, kopi, hingga motif batik, Jakarta Candle mampu menarik minat pembeli 
di dalam maupun luar negeri. “Kami memproduksi ragam jenis lilin hasil kreasi kerajinan tangan 
dan menyesuaikan dengan kebutuhan klien. Saat memulai, hanya ada saya dan suami yang 
berbekal pengalaman kerjanya di perusahaan lilin sebelumnya. Kini, kami sudah dapat 
memberdayakan ibu-ibu dan remaja sekitar, terutama bila ada pesanan besar,” ungkap Yulianah.
Wanita berusia 43 tahun ini menambahkan bahwa produk terlarisnya adalah jenis taper, lilin 
panjang dengan bagian ujung berbentuk kerucut yang umum ditemukan di restoran maupun 
tempat ibadah seperti Gereja. Selain lilin taper, Jakarta Candle juga mengekspor lilin hias kayu 
manis dan beeswax. Untuk negara tujuan, konsumen Australia terbukti selama ini menjadi 
konsumen yang paling menggemari produk-produk Jakarta Candle.
Kesuksesan Jakarta Candle berkiprah di pasar global tidak lepas dari peran Lembaga 
Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank. Pada tahun 2018, Yulianah 
mengikuti Coaching Program for New Exporters (CPNE), sebuah program pelatihan dan 
pendampingan khusus bagi rintisan eksportir baru yang diselenggarakan oleh LPEI. Program 
berdurasi 1 tahun ini ditujukan bagi pelaku UMKM agar dapat meningkatkan kapasitas sebagai 
pelaku usaha hingga mempunyai kemampuan untuk mengekspor produk-produknya. Selain 
CPNE, Yulianah juga berpartisipasi dalam Marketing Handholding, program dari Jasa Konsultasi 
LPEI yang turut memberikan pendampingan bagi para pelaku UMKM berorientasi ekspor agar 
mempunyai pengetahuan dalam memasarkan produknya melalui marketplace global.

LPEI telah sangat membantu dan membekali kami untuk menjadi eksportir yang berdaya saing. 
Lewat beragam programnya, kami diberikan bimbingan hingga kesempatan untuk 
mempromosikan lilin-lilin Jakarta Candle lewat fasilitas pameran gratis,” cerita Yulianah. 
Yulianah menambahkan secara konsisten, LPEI juga mendukung usaha kami melalui kanal 
promosi bahkan berkat hal tersebut usahanya pun pernah diekspos oleh media dan artis ternama 
melalui kanal media sosial seperti Youtube.
Advertisement banner

Baca juga:

Admin
Silakan ikuti kami di media sosial berikut.