Pameran Metani di Jogja Gallery Usung Karya Menarik Paguyuban Sidji
Pameran Metani di Jogja Gallery Usung Karya Menarik Paguyuban Sidji

Pameran Metani di Jogja Gallery Usung Karya Menarik Paguyuban Sidji




JOGJAGRID.COM :  Paguyuban seni rupa Sidji mulai menggelar pameran bertajuk "Metani" di Jogja Gallery, Rabu (9/11/2022).

Pameran yang berlangsung hingga 18 November itu mengusung berbagi obyek menarik yang dilukis para seniman terlibat. 

Seperti figur Presiden Jokowi menunggang kuda, 7 presiden Indonesia ngobrol santai di angkringan, gajah akrobat, dan masih banyak lagi.

Bahkan anggota DPR RI Gandung Pardiman turut datang dalam pembukaan itu demi menyaksikan langsung pameran dan berbincang dengan para seniman.

"Sidji merupakan singkatan dari Seniman Imogiri, Dlingo dan Jetis," kata Ketua Panitia "Metani", Seppa Darsono.

Seppa mengatakan berdasarkan Sejarah Singkat Paguyuban Sidji tulisan Muhammad Fikri Muas, komunitas ini terbentuk pada awal tahun 1999. 

Dimulai berkumpulnya beberapa seniman di Imogiri, mereka yaitu Suraji, Supangadi, Sri Harso, Sumardi, Sadarisman, Pencusanto, Dwi Haryanta, Sutrisno dan kawan-kawan.


"Meski paguyuban Sidji adalah kelompok kesenian, namun kesehariannya banyak dari anggota tidak hanya menggantungkan hidup dari kesenian saja. Ada berprofesi sebagai guru, buka toko kelontong, penjual tanaman hingga penjual pisau. Semua itu untuk hidup dan menghidupi proses berkesenian," ujar  Seppa.

Tercatat jumlah anggota ada sekitar empat puluh satu orang. Hingga tahun 2021 telah mengadakan sekitar sebelas kali pameran. Selain itu juga banyak mengadakan kegiatan bersifat sosial seperti jadi panitia lomba menggambar dan mewarnai untuk anak-anak. 

Bagi Paguyuban Sidji, "Metani" dapat dimaknai sebagai "memetakan". Hal tersebut karena perkembangan seni rupa saat ini terhubung erat dengan berbagai persoalan di luar dunia seni.

Ketika dahulu perubahan ekonomi, sosial, politik dan budaya sendiri cukup berpengaruh. Sekarang ditambah kuatnya dunia industri dan luas jangkauan teknologi informasi membuat perubahan cepat dan sulit diikuti.



"Memetakan berarti berusaha melihat dunia seni rupa secara menyeluruh (universal) sehingga segala kemungkinan akan terjadi dapat dilihat secara obyektif," papar penulis pameran, Janu PU.

Anggota DPR RI Gandung Pardiman yang juga tokoh masyarakat Imogiri mengapresiasi banyaknya seniman yang bermunculan dan tetap eksis berkarya secara kreatif meski pandemi Covid-19 belum sepenuhnya  selesai.

"Melihat semangat para seniman ini memberi kita inspirasi bersama, harus terus berkarya dan produktif, saya akan terus ikut mendukung hal positif seperti ini," kata Gandung Pardiman.

Politikus senior Golkar itu  berharap seni bisa menjadi profesi yang menghidupi bagi Paguyuban Sidji, tak hanya menyalurkan hobi semata.

“Saya mendorong ekspresi konkret dari pelaku seni di DIY. Tentu karya mereka mewarnai Jogja sebagai Kota Seniman yang eksis dalam situasi apapun. Semoga ini tak sebagai hobi saja tapi muncul sebagai profesi, tak sekedar hobi tapi kehidupan,” kata Gandung. 

Sementara, Mieke Soesanto kurator seni yang membuka pameran mengatakan Metani menjadi momentum menyenangkan bagi seniman karena bisa berjumpa langsung dengan penikmat seni. 

Sidji merupakan salah satu di antara banyak kolektif seni di Jogja yang melalui proses kehidupan.

“Paguyuban Sidji ini berisi perupa dengan banyak konsep di belakangnya. Bagaimana sejak tahun 1999 muncul, berproses sampai hari ini beregenerasi. Hakikat pameran ini adalah harapan agar setiap dialog terus terjaga. Perbincangan antara senior dan yang muda, kecepatan dengan kehati-hatian dan banyak lagi. Melalui itulah komunitas dapat bertahan serta terus tumbuh berkembang,” tandas Mieke. (Dho/Ian)

Advertisement banner

Baca juga:

Admin
Silakan ikuti kami di media sosial berikut.