Perangi Boraks, BPOM Yogyakarta Luncurkan Aksi Geber
Perangi Boraks, BPOM Yogyakarta Luncurkan Aksi Geber

Perangi Boraks, BPOM Yogyakarta Luncurkan Aksi Geber




JOGJAGRID.COM : Boraks merupakan campuran garam mineral konsentrasi tinggi yang dipakai dalam pembuatan beberapa makanan tradisional, seperti karak dan gendar. 

Sinonimnya natrium biborat, natrium piroborat, natrium tetraborat.

Boraks yang di masyarakat disebut dengan beragam julukan seperti bleng, obat krupuk, dan sebagainya itu ternyata masih dijumpai di berbagai makanan.

"Bleng atau Boraks ini jika dikonsumsi terus-menerus dalam waktu lama bisa menimbulkan kanker dan tumor," kata Dewi Prawitasari, Kepala BPOM Yogyakarta Jumat (2/7/2021).

Dewi bersama jajaran BPOM Yogyakarta pun bertekad untuk memutus penggunaan boraks atau yang di masyarakat.

Dengan cara membentuk gerakan untuk memutus pemakaian bleng atau boraks di masyarakat bernama Aksi Geber (Gendarku Bebas Boraks). Ia mengatakan bleng atau boraks biasanya digunakan untuk pengawet, antiseptik, dan pupuk kelapa sawit.

Dewi mengatakan inovasi BPOM untuk memutus penggunaan bleng melibatkan masyarakat untuk peningkatan pelayanan publik. "Kami sudah membentuk 50 kader di 4 kabupaten dan 1 kota di Yogyakarta. Kader ini akan memberikan pelayanan langsung ke masyarakat dengan penyuluhan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE)," ujarnya.

"Setiap 1 kader, nanti di daerah asalnya akan memberikan informasi atau KIE tentang bahaya bleng ke 20 orang lainnya, lalu akan menjadi duta Aksi Geber," imbuhnya.

Dewi mengatakan para kader Aksi Geber berasal dari elemen-elemen masyarakat seperti PKK, guru, Dharma Wanita, Aisyah, Fatayat NU, Muslimat NU, dan lainnya. Kader Aksi Geber akan menyasar pelaku usaha gendar dan masyarakat umum, bisa penjual atau warga.

"8 hari sejak Aksi Gendar diluncurkan, kita sudah mencapai 549 duta. Target kita 1000 duta Aksi Geber dalam tiga minggu," imbuhnya.

Menurut Dewi, kader dan duta Aksi Gendar tidak hanya menyosialisasikan bahaya bleng atau boraks, tapi juga memberikan solusi untuk membuat Gendar tanpa bleng. "Kita akan mengubah mindset masyarakat, bahan berbahaya tidak digunakan tapi diganti dengan bahan lain," ucapnya.

"Solusi pengganti, cara membuat lempeng gendar tanpa bleng, yaitu menggunakan tepung kanji, soda kue, dan misonyal," imbuhnya.

Dewi mengatakan untuk 2 mangkok nasi, bisa dicampur dengan 1 tepung kanji, kemudian diuleni, dikukus, lalu baru dipotong-potong, dijemur terus digoreng. "Tidak kalah rasanya dengan bleng. Pangannya aman dan bermutu," katanya.

"Solusi ini tanpa bleng ini lebih ekonomis karena lebih murah. Misalnya, untuk Misonyal, 1 sendok teh bisa dipakai untuk 1 kilo nasi. Ini yang kita perkenalkan kepada masyarakat," imbuhnya.

Dewi mengatakan aksi Geber ini juga bertujuan untuk mempertahankan makanan tradisional gendar tetap diproduksi, tetapi memakai bahan yang sehat sehingga tetap menggerakkan ekonomi rakyat. "Kita tahu secara turun-temurun masyarakat Jogja sudah lama sekali membuat gendar," ujarnya. (Arifin)
Advertisement banner

Baca juga:

Admin
Silakan ikuti kami di media sosial berikut.