Wakil Ketua DPRD DIY Anton Prabu: Lebaran Harus Aman Dari Covid-19
Wakil Ketua DPRD DIY Anton Prabu: Lebaran Harus Aman Dari Covid-19

Wakil Ketua DPRD DIY Anton Prabu: Lebaran Harus Aman Dari Covid-19




JOGJAGRID.COM : Wakil Ketua DPRD DIY Anton Prabu Semendawai menyatakan terkait himbauan perayaan lebaran pada tahun ini  semua pihak wajib bisa benar benar saling menjaga agar penularan Covid-19 tak meluas.

Politisi Partai Gerindra itu menuturkan pemerintah pusat melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sejauh ini telah mengeluarkan berbagai ketentuan terkait tradisi lebaran yang patut diwaspadai memicu potensi Covid-19 akibat aktivitas mobilitas dan kerumunan. 

"Misalnya open house ditiadakan, bukber (buka bersama) tak memicu kerumunan, dan ibadah salat ied juga diikuti protokol kesehatan ketat," kata Anton Prabu Rabu (5/5/2021).

Anton menuturkan, shalat ied bisa dilaksanakan masing masing warga memanfaatkan ruang lega di lingkungannya. Seperti lapangan dekat rumah atau ruang terbuka kampung namun harus membatasi sendiri pesertanya.

"Saat ini dengan adanya kebijakan larangan mudik kan orang luar daerah juga tidak berdatangan, ikut salat ied di sini, namun salat ied bersama di lokasi masing masing juga musti tertib protokol dan tidak sampai berkerumun," katanya.

"Misalnya si A mau salat ied bersama warga di lapangan kampungnya, ya pesertanya dari warga situ saja, jangan sampai diikuti warga dari luar yang nanti dampaknya memicu kerumunan dan meningkatkan potensi penularan," katanya.

Anton mengatakan terkait kebijakan untuk para pemudik yang nekat menerobos aturan larangan mudik menurutnya juga perlu diikuti kebijakan lain yang disosialisasikan. 

Misalnya saja jika warga luar itu sudah terlanjur sampai di tempat tujuan mudik maka jika diwajibkan karantina juga perlu ditindaklanjuti.

"Kalau misalnya pemudik sudah terlanjur datang, pemerintah daerah paling tidak memastikan shelter shelter untuk karantina itu terfasilitasi baik," kata dia.

Anton Prabu juga tak masalah jika shelter yang disediakan pemerintah dan pengurus kampung kurang memadai, hotel hotel difungsikan untuk lokasi karantina alternatif.

"Yang penting petugas dinas kesehatan wilayah juga tetap proaktif memantau mereka yang dikarantina ini, " katanya. (Dwita)
Advertisement banner

Baca juga:

Admin
Silakan ikuti kami di media sosial berikut.