Sarasehan Meneladani Sosok Jenderal Soedirman
Sarasehan Meneladani Sosok Jenderal Soedirman

Sarasehan Meneladani Sosok Jenderal Soedirman




JOGJAGRID.COM : Jenderal Besar TNI Raden Soedirman adalah seorang perwira tinggi Indonesia pada masa Revolusi Nasional Indonesia. 

Sebagai panglima besar Tentara Nasional Indonesia pertama, ia adalah sosok yang dihormati di Indonesia.

Berangkat dari itulah, Dinas Kebudayaan DIY dan sahabat museum mengadakan sarasehan bertema keteledanan Jenderal Soedirman di Museum Sasmitaloka Bintaran Yogya, Senin (24/5/2021). 

Acara ini turut dihadiri putra Jendral Soedirman, HM Teguh Soedirman. Selain itu hadir pula narasumber lain Penulis dan Dosen Sejarah UNY Sardiman A.M, M.Pd, dan Kabalakmusmonpus Kolonel Inf. Andi M Suryadarman, M.H.

Putera ke 7 Jenderal Sudirman HM Teguh Soedirman bercerita tentang masa awal–awal ayahnya menjadi tentara. Dari pangkat bawah hingga bisa menjadi seorang Jenderal. 

“Bapak itu sangat disiplin. Kepada anak-anaknya pun sangat tegas. Perjuangannya dalam mempertahankan NKRI sangat luar biasa, patut diteladani para anak muda sekarang. Bapak yang menginiasi perang gerilya,” ujar pria yang 17 Mei ini genap berusia 72 tahun.

Dalam paparannya HM Teguh Soedirman berharap pemerintah bisa melakukan revitalisasi Museum Sasmitaloka. Karena disini terdapat tandu, sepatu, baju, dokar dan sejumlah diorama untuk menapak tilas jejak Panglima Besar yang bisa dipelajari generasi muda.

Teguh berharap nilai-nilai kepahlawanan Soedirman dapat terus menjadi inspirasi generasi muda.

"Salah satunya nilai kepahlawanan Soedirman itu kalau berjanji ya ditepati. Pak Dirman dalam hidupnya berjanji akan mengemban tugas sebagai Panglima Besar hingga akhir hayat, dan tugas itu benar beliau tuntaskan sampai titik darah penghabisan," kata Teguh.

Teguh merasa prihatin, belakangan makin banyak menemui sosok pemimpin di masyarakat ingkar janji. 

"Kalau janji itu jangan hanya janji-janji melompong, kita lihat ya, kalau masa kampanye mereka mengumbar janji, tapi kalau sudah jadi lalu lupa akan janjinya," sindir Teguh.

Teguh mengatakan janji itu layaknya sebuah amanat. Jika tidak direalisasikan maka rakyat akan kecewa.

" Panglima Besar Sudirman mengajarkan dalam hidupnya kepada kita, janjinya membela tanah air dilakukan sampai titik darah penghabisan. Jadi walaupun kondisi beliau sakit parah, selama dia masih menjabat panglima, tugasnya memimpin dituntaskan," kata dia. (Fin)
Advertisement banner

Baca juga:

Admin
Silakan ikuti kami di media sosial berikut.