Pilkada 2020 Sukses Digelar, Model Pesta Demokrasi Masa Depan
Pilkada 2020 Sukses Digelar, Model Pesta Demokrasi Masa Depan

Pilkada 2020 Sukses Digelar, Model Pesta Demokrasi Masa Depan



JOGJAGRID.COM: Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menghadiri rapat koordinasi Refleksi dan Proyeksi Pelaksanaan Pilkada 2020 di Amarta Ballroom, Hotel Melia Purosani, Danurejan, Yogyakarta, Senin (14/12) pagi.

Hadir bersama Sri Sultan yakni Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan HAM Mahfud MD, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Ketua KPU RI Arief Budiman, dan Ketua Bawaslu RI Abhan. Sementara Ngarsa Dalem turut didampingi oleh anggota Forkominda DIY, Ketua KPU DIY, dan Ketua Bawaslu DIY. Agenda ini diikuti secara daring oleh Pemda se-Indonesia serta 270 Kabupaten/Kota yang menggelar Pilkada.

Pada sambutannya, Sri Sultan mengatakan bahwa pelaksanaan Pilkada 9 Desember 2020 berjalan lancar dan kondusif. “Kondusivitas ini tentu tidak lepas dari koordinasi, sinergitas, serta komitmen berbagai pihak yang terlibat dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab untuk menjaga marwah pesta demokrasi,” terang Sri Sultan.

Sri Sultan menambahkan, meskipun masih dalam situasi pandemi, partisipasi masyarakat dalam Pilkada 2020 cukup tinggi. Tutur Sultan, “Angka capaiannya sendiri yakni Kabupaten Bantul sebesar 81,3%, Kabupaten Sleman sebesar 76,27%, Kabupaten Gunungkidul sebesar 80,82%, sehingga persentase akumulatif tingkat partisipasi di tingkat DIY telah mencapai 79,17%.”

Atas capaian tersebut, Sri Sultan menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang terlibat, karena dinilai mampu menjalankan strategi double gardan, memfasilitasi tumbuh kembang demokrasi, dengan tetap disiplin dan tegas melaksanakan protokol kesehatan. “Persentase sementara ini menunjukkan, masyarakat memiliki kesadaran yang tinggi untuk terlibat aktif membangun demokrasi di wilayah DIY,” tukas Ngarsa Dalem.

Mahfud MD pada kesempatan yang sama menjelaskan bahwa pada akhirnya pemerintah berhasil mengatasi kekhawatiran masyarakat akan Pilkada yang digelar saat COVID-19. “Sampai saat ini, belum ada laporan kasus bahwa pelaksanaan Pilkada menyebabkan munculnya klaster baru untuk COVID-19. Kenaikan kasus positif COVID-19 masih seperti biasa dan pada umumnya, di luar Pilkada,” urainya.

Mahfud mengutarakan bahwa pelaksanaan Pilkada yang sempat dikhawatirkan ini justru mendulang kesuksesan. “Dari jumlah partisipannya mengalami peningkatn. Pilkada serentak 2015 itu saja 69,02%, tahun ini sempat diprediksi maksimal hanya 55% karena pandemi, tapi nyatanya sekarang malah 75,83%, bahkan jauh lebih tinggi dari pemilu tertinggi di Amerika yakni sebanyak 69% dan kita melampaui angka itu,” tukasnya.

Tak lupa, Mahfud menyampaikan terima kasih atas usulan dan masukan dari masyarakat yang disampaikan sebelum Pilkada digelar. “Kami berterima kasih atas segala masukan dan bersyukur pelaksanaan Pilkada dapat berlangsung sukses. Kami minta KPU, Bawaslu, Forkompimda terus bekerja hingga proses penghitungan suara selesai dilakukan. Kalau ada yang mengawal hingga Mahkamah Konstitusi, silakan saja,” tambahnya.

Pemilih Meningkat Signifikan, Pilkada Dinilai Sukses

Sementara itu, Tito Karnavian mengutarakan bahwa gelaran Pilkada 2020 ini adalah yang terbesar kedua setelah Amerika Serikat. “Tahun 2020 ini, ada sekitar 90 negara yang melakukan pemilihan pemimpin, baik itu local election maupun central government atau national election, yang di Indonesia ini terbesar kedua setelah Amerika Serikat,” ungkapnya.

Tito menuturkan bahwa pengaturan jam pemilihan pada setiap Tempat Pemungutan Suara menjadi salah satu faktor kondusivitas Pilkada. Kata Tito, “Perlu diapresiasi juga ketegasan teman-teman TNI/Polri. Dengan adanya pengaturan jam, ritmenya pun menjadi konstan, sehingga suasana relatif tertib. Saya kira ini bisa menjadi model tidak hanya saat Pandemi, tapi model ke depan.”

Tak hanya itu, Tito berharap metode Pilkada yang telah diterapkan dapat menjadi referensi bagi negara lain. “Karena bangsa kita mampu melaksanakan agenda kolosal, lebih kurang 76 juta dari 100,3 juta pemilih berpartisipasi dalam Pilkada. Jumlah ini menunjukkan bahwa bangsa kita adalah bangsa yang kuat. Saya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat, termasuk kepada Bapak Presiden atas dukungannya,” tutupnya.

Dari jumlah pemilih di atas, partisipasi masyarakat DIY untuk menggunakan hak suaranya juga tergolong tinggi. Ketua Bawaslu DIY Hamdan Kurniawan menjelaskan bahwa pada tahun 2020, antusiasme masyarakat DIY cukup tinggi. “Yang melampaui target nasional 77,5%, itu Kabupaten Bantul dan Gunungkidul. Faktor penyebabnya salah satunya adalah perbaikan data pemilih. Jadi ini kan yang dicatat adalah pemilih real. Wajib e-ktp yang direkam hingga 6 Desember itu sudah hampir 100%,” jelasnya.

Hamdan mengutarakan, “Peningkatan partisipasi masyarakat pada Pilkada 2020 meningkat secara signifikan. Untuk Sleman meningkat 3% untuk Sleman, Bantul meningkat 6%, sedangkan Gunungkidul meningkat 10%,” ujar Hamdan. Terkait kemungkinan potensi peningkatan kasus positif COVID-19 setelah pelaksanaan Pilkada, hal itu menurutnya perlu observasi lebih lebih lanjut hingga beberapa waktu ke depan.  

Di sisi lain, sembari menunggu proses penghitungan suara selesai dilaksanakan, Sri Sultan kemudian juga berpesan kepada calon terpilih dan seluruh masyarakat untuk menerapkan sikap tepa sarira. “Tepa sarira harus tetap dipraktikkan dengan ikhlas, dalam prinsip menang tak jumawa, kalah lapang dada. Pilkada adalah kemenangan seluruh rakyat, yang memang memiliki hak dan kewajiban asasi untuk berdemokrasi,” ujar Sri Sultan.

Sri Sultan berharap, para calon yang kelak terpilih, dapat senantiasa berpegang pada sesanti Vox Populi Vox Dei, dimana seorang pemimpin harus melaksanakan lelaku hamengkoni, sebagai bentuk ibadah kepada Tuhan dan sekaligus menjadi pamong praja masyarakat. “Jadilah pemimpin yang melindungi, melayani, dan menginspirasi masyarakat, berpegang pada prinsip good governance, local wisdom, dan nilai-nilai budaya,” tutup Sri Sultan (Solihin)

Advertisement banner

Baca juga:

Admin
Silakan ikuti kami di media sosial berikut.