Pakai Kebaya, Kaum Perempuan Di Yogya Beri Dukungan TNI/Polri Jaga Keutuhan NKRI
Pakai Kebaya, Kaum Perempuan Di Yogya Beri Dukungan TNI/Polri Jaga Keutuhan NKRI

Pakai Kebaya, Kaum Perempuan Di Yogya Beri Dukungan TNI/Polri Jaga Keutuhan NKRI

 


JOGJAGRID.COM: Para pendiri bangsa sudah mewariskan nilai-nilai luhur yang mempersatukan NKRI walau masyarakatnya majemuk dari suku, budaya, etnis, dan agama.

Namun tak hanya sekali dua kali, upaya untuk merongrong persatuan dan kesatuan itu terus datang silih berganti. Paling sering, senjata untuk merongrong persatuan itu menggunakan isu agama. Anak bangsa coba saling dibenturkan satu sama lain dengan isu ini.

Oleh sebab itu, menyikapi fenomena yang berpotensi mengancam disintegrasi itu, kalangan emak-emak di Yogyakarta tak tinggal diam. 

Dengan pakaian kebaya mereka pun turun ke jalan, turut menggelar aksi bersama elemen Masyarakat Bela Keutuhan NKRI atau Masbehi Yogyakarta di kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta Senin (30/11).

Emak-emak itu memberi dukungan pada pemerintah serta TNI dan Polri untuk tak segan menindaktegas berbagai kelompok yang berupaya mengganggu keutuhan NKRI melalui gerakan bernuansa separtisme, terorisme, radikalisme, dan anarkisme.

“Kita harus waspada, karena ada banyak kelompok dan golongan ke depan yang terus mencoba mengganggu tegaknya Pancasila, UUD 1945, Merah Putih dan Bhineka Tunggal Ika itu. Kita harus berani maju untung menghadang dan melawan kelompok-kelompok yang mengancam keutuhan bangsa itu,” ujar Agnes salah satu perwakilan perempuan berkebaya yang turun.

Agnes berseru “NKRI harga mati ! “

Menurutnya Indonesia tidak boleh membiarkan siapapun dengan alasan apapun mengganggu tegaknya Pancasila, UUD 1945, Merah Putih dan Bhineka Tunggal Ika sebagai dasar keberagaman dari Aceh sampai Papua.

“Maka kami akan dukung Polri dan TNI untuk bersikap tegas pada kelompok-kelompok yang berupaya menentang Pancasila itu. Merdeka !!!” ujarnya.

Agnes dalam aksi itu hadir mewakili Anggota DPR RI asal Yogya, My Esty Wijayanti yang berhalangan hadir dalam aksi itu.

Ia mengatakan NKRI Harga Mati tidak boleh diotak-atik lagi. Karena dasar negara dan ideologi bangsa yang sudah diwariskan para founding fathers bangsa ini telah menyatukan segala perbedaan yang membentuk Indonesia.

Agnes mengatakan pihaknya juga mengecam seluruh kegiatan mengarah anarkis, terorisme dan aksi intoleran. Karena itu tak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Muhammad Alvin Khoiru, koordinator aksi mengatakan pihaknya merasa begitu prihatin dengan kondisi bangsa akhir-akhir ini. Gerakan separatis terjadi, ditambah aksi anarkisme, radikalisme dan terorisme yang dirasa begitu menyatat hati muncul di berbagai daerah.

Terbaru, bagaimana empat orang dalam satu keluarga dibunuh oleh teroris yang diduga terafiliasi kelompok Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Ali Kalora. Masbehi mengutuk keras tindakan tersebut dan berharap negara segera mengusut tuntas kasus tragedi kemanusiaan itu.

“Banyak elemen yang bergabung dalam aksi kami, seluruhnya satu suara menolak semua kelompok yang ingin mengacaukan persatuan Indonesia. Hari ini ada berbagai elemen turun termasuk para ibu yang dengan sukarela mengenakan kebaya dan ikut turun ke jalan. Kalau para ibu sudah turun, berarti ada yang tidak beres,” ungkapnya lagi. (Vin)
Advertisement banner

Baca juga:

Admin
Silakan ikuti kami di media sosial berikut.