Kasus Terus Bertambah, Yogya Percepat Penerapan Aplikasi Pendata Wisatawan
Kasus Terus Bertambah, Yogya Percepat Penerapan Aplikasi Pendata Wisatawan

Kasus Terus Bertambah, Yogya Percepat Penerapan Aplikasi Pendata Wisatawan



JOGJAGRID.COM:  Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menargetkan aplikasi pemantau atau pendata kunjungan wisatawan bisa diterapkan serentak akhir Juli 2020 ini.

Aplikasi yang awalnya dinamai Cared Plus (Cared +) atau Careness itu saat ini sudah bisa didownload di layanan play store dengan nama Jogja Pass.

"Targetnya akhir bulan Juli ini para pengelola wisata yang sudah mendapat rekomendasi menerima kunjungan wisata bisa menggunakan aplikasi itu,” ujar Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) DIY, Rony Primanto Selasa 14  Juli 2020.

Aplikasi ini berfungsi mengidentifikasi pengunjung wisata khususnya dalam keperluan tracing ketika muncul kasus Covid-19 baru di masa normal baru.

Patut diketahui, sepekan terakhir, saat Yogya mulai dibanjiri wisatawan, ada 49 kasus baru muncul dengan rata rata 7-8 kasus positif per hari.

Aplikasi Jogja Pass pun menjadi satu cara menekan potensi penularan di masa normal baru ini.

Aplikasi yang kini dalam proses integrasi dengan aplikasi Visiting Jogja Dinas Pariwisata DIY itu kelak menjadi salah satu pemesanan tiket wisata secara online.

Wisatawan bisa memesan tempat kunjungan wisata dengan identitas yang sudah diisi melalui Jogja Pass itu.

“ Pengembangan tiket online untuk wisata juga kami lakukan karena di masa normal ini kan ada pembatasan kunjungan, jadi agar wisatawan juga tidak kecele saat kuota sudah penuh," ujar Roni.

Aplikasi ini terintegrasi pula ke sistem Covid Monitoring System Pemda DIY. Sehingga bisa diketahui apakah wisatawan yang berkunjung ada yang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), atau positif Corona. Sehingga bisa melakukan tracing dengan mudah ketika terjadi penularan.

Rony mengatakan pekan depan, pihaknya akan mengirimkan surat ke pemerintah kabupaten/kota di DIY agar memakai aplikasi itu sebagai satu bagian Standar Operating Procedur (SOP) menerima kunjungan wisata.

Pelatihan kepada pengelola wisata di sepuluh destinasi yang menjadi pilot project pembukaan di masa normal baru untuk penerapan aplikasi itu kini tengah dilakukan.

Meliputi pengelola Pantai Baron dan Kukup, Kalisuci, Gunung Api Purba Nglanggeran di Kabupaten Gunungkidul. Lalu pengelola Puncak Becici, Pinus Pengger, Seribu Batu, Pinus Sari serta Pantai Parangtritis di Kabupaten Bantul. Serta Tebing Breksi di Kabupaten Sleman.

Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul, Harry Sukmono mengatakan para pengelola wisata yang saat ini sedang melakukan uji coba buka kembali memang telah mendapatkan pelatihan menggunakan aplikasi itu.

“Soal penerapannya di obyek wisata kami menunggu instruksi Pemda DIY,” ujarnya. (Hanifa)

Advertisement banner

Baca juga:

Admin
Silakan ikuti kami di media sosial berikut.