Waspadai Saat RDT Dominan Non Reaktif Covid-19, Ini Sebabnya
Waspadai Saat RDT Dominan Non Reaktif Covid-19, Ini Sebabnya

Waspadai Saat RDT Dominan Non Reaktif Covid-19, Ini Sebabnya



Ilustrasi RDT Covid-19


JOGJAGRID.COM : Pemerintah Kota Yogyakarta menilai tingkat imunitas atau kekebalan warganya pada potensi penularan virus di masa pandemi Covid-19 ini rendah.

Wakil Walikota Yogya Heroe Poerwadi mengatakan kesimpulan tingkat imunitas itu setidaknya bisa dilihat dari hasil 4.200 rapid diagnostic test (RDT) acak yang digelar pemerintah sepanjang Juni 2020 ini.

"Dengan sedikitnya warga yang non reaktif dari 4.200 rapid test itu, harus dibaca bahwa warga Kota Yogyakarta sebagian besar belum mempunyai imunitas terhadap virus covid 19," ujar Heroe Senin 22 Juni 2020.

Sebab ujar Heroe, yang paling baik saat rapid test itu digelar adanya gejala reaktif namun saat di uji swab hasilnya negatif. Artinya dengan kondisi itu warga sudah memiliki imunitas atau kekebalan pada tubuhnya untuk beberapa minggu ke depan. 

"Dari hasil rapid itu, dengan banyaknya warga yang non reaktif artinya mereka rentan atau mudah  terpapar virus. Khususnya jika melakukan perjalanan luar kota," kata Heroe.

Rapid test yang digelar Pemkot Yogya meliputi 10 pasar tradisional, 6 mall, hingga sampel di 45 kelurahan itu menunjukkan sedikitnya warga yang reaktif. 

Di pasar tradisional misalnya dari 250 sampel rapid test ada tiga reaktif dan setelah diuji swab dua diantaranya negatif. Lalu dari 447 rapid test di mall ada 4 orang reaktif kemudian 557 rapid test di 45 kelurahan.

Heroe menambahkan dari 10 kasus positif Covid yang muncul di Kota Yogya, sebanyak 8 kasus berasal dari riwayat kontak luar kota. Seperti dari Jakarta, Bandung, Surabaya, Solo, Madura dan Sukabumi. 

Dengan kasus yang muncul, ia menyimpulkan sejak awal perkembangan Covid 19 di Yogya selalu diwarnai riwayat kontak luar kota. 

Meskipun jumlah kasus positif itu jika dilihat secara periode mingguan, hanya berkisar di bawah angka 10 yang dirawat di rumah sakit.

"Jadi kami mohon, jangan beranggapan bahwa ancaman covid sudah tidak ada. Jangan menganggap saat ini sudah bisa beraktivitas seolah-olah normal dan  ancaman penularan selesai," ujarnya.

(YUN/FRE)



Advertisement banner

Baca juga:

Admin
Silakan ikuti kami di media sosial berikut.