Buru Klaster Penjual Ikan, Yogya Tutup Pasar Tradisional Tiga Hari
Buru Klaster Penjual Ikan, Yogya Tutup Pasar Tradisional Tiga Hari

Buru Klaster Penjual Ikan, Yogya Tutup Pasar Tradisional Tiga Hari



JOGJAGRID.COM : Klaster penjual ikan menjadi buruan pemerintah DI Yogyakarta sepanjang Juni 2020 ini.

Klaster yang penularannya hingga akhir pekan ini sudah mencapai generasi ke tiga dan menginfeksi sembilan orang itu dikhawatirkan meluas seperti klaster Indogrosir Sleman.

Pemerintah Kota Yogyakarta pun memutuskan untuk menutup sementara pasar tradisional Kranggan yang ada di pusat kota itu pada 14 – 16 Juni 2020. 

Penutupan ini untuk menindaklanjuti hasil rapid test acak pada 39 pedagang di pasar itu, yang satu diantaranya reaktif.

" Selama tiga hari, Pasar Kranggan kami tutup sementara," ujar Ketua Gugus Tugas yang juga Wakil Walikota Yogya Heroe Poerwadi Sabtu 13 Juni 2020.

Penutupan itu untuk melanjutkan tracing sekaligus sterilisasi maksimum pada pasar tersebut. Tak hanya itu, Pemkot Yogya menutup pasar itu untuk melakikan penataan ulang sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19.

"Kami akan lanjutkan tracing dengan rapid test yang kedua kali besok (Minggu 14 Juni)," ujar Heroe.

Heroe mengatakan pihaknya akan mengatur alur keluar masuk pembeli di pasar itu juga.

"Kami akan memasangi tanda untuj alur masuk dan keluar pasar, posisi berdiri para pembeli. Harus ada protokol baru," ujarnya.

Awal mula klaster penjual ikan di Yogya ketika adanya suplier ikan antar provinsi yang memasok ikan ke pasar-pasar tradisional di Kota Yogya. Belakangan diketahui suplier yang sering kulakan ikan dari Semarang dan area Jawa Timur itu positif dan terjadi penularan saat bertransaksi di wilayah Yogya. 

Atas temuan itu sejak awal Juni Pemerintah Kota Yogya melakukan
penelusuran atau tracing dengan rapid test kepada pedagang ikan di sejumlaj pasar tradisional di Kota Yogyakarta itu.

(Hana)

Advertisement banner

Baca juga:

Admin
Silakan ikuti kami di media sosial berikut.