JOGJAGRID.COM: Menteri Komunikasi dan Informatika, Johny G Plate, hari ini tiba di Berlin dalam rangka menghadiri 14th Annual Meeting of Internet Governance Forum 2019 untuk menyampaikan kesuksesan tata kelola internet di Indonesia.
Di sela-sela forum, Menteri Johny G Plate juga akan bertemu dengan beberapa mitra pejabat dan stakeholder internet lain pada sesi High Level Meeting
Agenda Menkominfo di IGF Berlin akan berlangsung selama 25 sampai 29 November 2019, diawali dengan menghadiri High Level Meeting dalam format “working breakfast” yang diselenggarakan Pemerintah Jerman dan dihadiri pejabat-pejabat dari Australia, Bangladesh, Chad, Costa Rica, Mesir, Prancis, Gambia, Iran, Jepang, Norwegia, Pakistan, Polandia, Lithuania, Russia, Saudi Arabia, Spanyol, Inggris, European Commission, OECD, ITU, UNCTAD, dan UNESCO. Pada sesi ini
Menkominfo akan memaparkan kebijakan dan strategi Indoensia dalam hal infrastruktur dan konektivitas, penetrasi internet dan media sosial, ekosistem ekonomi digital, dan isu pengelolaan internet di Indonesia.
Setelah itu Menkominfo dijadwalkan akan menghadiri pertemuan bilateral dengan Deputi Sekretaris Jenderal OECD, Ulrik Knudsen. Siangnya, Menteri Johny akan menjadi panelis dalam dua sesi diskusi, yaitu tentang “Security & Safety, Stability, and Resilience” dan “ Data Governance”.
Acara puncak IGF 2019 dimulai pada 26 November 2019.
Menkominfo dijadwalkan menjadi salah satu panelis pada sesi “Strengthening Digital Ecosystem for Better Digital Inclusion” dan “Strengthening Digital Transformation through Digital Security”.
“Indonesia merupakan salah satu negara pengguna Internet terbesar di dunia, sekaligus juga berhasil menunjukkan diri sebagai salah satu kekuatan ekonomi digital baru dunia. Pengalaman-pengalaman pengelolaan isu infrastruktur, ekonomi digital, literasi digital, regulasi, industri, dan tatakelola internet akan menjadi bahan-bahan sharing saya dalam forum IGF tersebut. Dengan partisipasi aktif netizen dalam tataran global, Indonesia memiliki banyak best practice dan success story pengelolaan internet, baik untuk kepentingan produktivitas seperti e-commerce, maupun untuk kepentingan leisure seperti penggunaan media sosial yang sangat marak,” tutur Menteri Komunikasi dan Informatika, Johny G Plate.
“Sangat menarik karena semua pencapaian tersebut bukan hanya diraih karena jumlah penduduk yang tinggi, namun juga oleh berbagai strategi dan kebijakan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi berikut ekosistem dan industrinya.
Semua pencapaian itu diraih dalam konteks pengembangan infrastruktur jaringan yang banyak menemui hambatan, terutama demografis, geografis, dan finansial. Semua pencapaian itu juga tak luput dari banyak permasalahan yang menjadi dampak dari derasnya arus informasi dan transformasi akibat internet dan digitalisasi,” lanjutnya.
Sebagai catatan, menurut laporan dari Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII), dari total populasi sebanyak 264 juta jiwa penduduk Indonesia, ada sebanyak 171,17 juta jiwa atau sekitar 64,8 persen yang sudah terhubung ke internet pada tahun 2018.
Dengan pengguna dan pasar sebesar itu, Indonesia juga menorehkan catatan rekor dalam perkembangan ekonomi digital. Portal berita bisnis forbes.com bahkan menyebut bahwa Indonesia merupakan macan ekonomi digital di Asia Tenggara berkat ukuran ekonomi digitalnya.
Internet Governance Forum (IGF) adalah sebuah forum tata kelola internet multistakeholder dari seluruh dunia yang terdiri dari berbagai profesi dan sektor yang terkait dengan dunia teknologi informasi dan komunikasi.
Forum ini merupakan inisiatif Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam rangka mewujudkan tata kelola internet yang inklusif dan responsif. Indonesia merupakan salah satu anggota dari IGF dengan pemangku kepentingan dari berbagai kalangan seperti dari pendidikan, bisnis, masyarakat sipil dan pemerintahan tergabung di dalamnya.
Partisipasi Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, untuk kesekian kalinya, dalam forum-forum internasional seperti High Level Meeting & Internet Governance Forum 2019 di Berlin ini menunjukkan posisi Indonesia yang aktif dalam tata pergaulan teknologi dan informasi komunikasi global.
Sekaligus juga menunjukkan posisi Indonesia sebagai salah satu pemain penting dunia dalam sektor tersebut.
(Surya Adi)
Di sela-sela forum, Menteri Johny G Plate juga akan bertemu dengan beberapa mitra pejabat dan stakeholder internet lain pada sesi High Level Meeting
Agenda Menkominfo di IGF Berlin akan berlangsung selama 25 sampai 29 November 2019, diawali dengan menghadiri High Level Meeting dalam format “working breakfast” yang diselenggarakan Pemerintah Jerman dan dihadiri pejabat-pejabat dari Australia, Bangladesh, Chad, Costa Rica, Mesir, Prancis, Gambia, Iran, Jepang, Norwegia, Pakistan, Polandia, Lithuania, Russia, Saudi Arabia, Spanyol, Inggris, European Commission, OECD, ITU, UNCTAD, dan UNESCO. Pada sesi ini
Menkominfo akan memaparkan kebijakan dan strategi Indoensia dalam hal infrastruktur dan konektivitas, penetrasi internet dan media sosial, ekosistem ekonomi digital, dan isu pengelolaan internet di Indonesia.
Setelah itu Menkominfo dijadwalkan akan menghadiri pertemuan bilateral dengan Deputi Sekretaris Jenderal OECD, Ulrik Knudsen. Siangnya, Menteri Johny akan menjadi panelis dalam dua sesi diskusi, yaitu tentang “Security & Safety, Stability, and Resilience” dan “ Data Governance”.
Acara puncak IGF 2019 dimulai pada 26 November 2019.
Menkominfo dijadwalkan menjadi salah satu panelis pada sesi “Strengthening Digital Ecosystem for Better Digital Inclusion” dan “Strengthening Digital Transformation through Digital Security”.
“Indonesia merupakan salah satu negara pengguna Internet terbesar di dunia, sekaligus juga berhasil menunjukkan diri sebagai salah satu kekuatan ekonomi digital baru dunia. Pengalaman-pengalaman pengelolaan isu infrastruktur, ekonomi digital, literasi digital, regulasi, industri, dan tatakelola internet akan menjadi bahan-bahan sharing saya dalam forum IGF tersebut. Dengan partisipasi aktif netizen dalam tataran global, Indonesia memiliki banyak best practice dan success story pengelolaan internet, baik untuk kepentingan produktivitas seperti e-commerce, maupun untuk kepentingan leisure seperti penggunaan media sosial yang sangat marak,” tutur Menteri Komunikasi dan Informatika, Johny G Plate.
“Sangat menarik karena semua pencapaian tersebut bukan hanya diraih karena jumlah penduduk yang tinggi, namun juga oleh berbagai strategi dan kebijakan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi berikut ekosistem dan industrinya.
Semua pencapaian itu diraih dalam konteks pengembangan infrastruktur jaringan yang banyak menemui hambatan, terutama demografis, geografis, dan finansial. Semua pencapaian itu juga tak luput dari banyak permasalahan yang menjadi dampak dari derasnya arus informasi dan transformasi akibat internet dan digitalisasi,” lanjutnya.
Sebagai catatan, menurut laporan dari Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII), dari total populasi sebanyak 264 juta jiwa penduduk Indonesia, ada sebanyak 171,17 juta jiwa atau sekitar 64,8 persen yang sudah terhubung ke internet pada tahun 2018.
Dengan pengguna dan pasar sebesar itu, Indonesia juga menorehkan catatan rekor dalam perkembangan ekonomi digital. Portal berita bisnis forbes.com bahkan menyebut bahwa Indonesia merupakan macan ekonomi digital di Asia Tenggara berkat ukuran ekonomi digitalnya.
Internet Governance Forum (IGF) adalah sebuah forum tata kelola internet multistakeholder dari seluruh dunia yang terdiri dari berbagai profesi dan sektor yang terkait dengan dunia teknologi informasi dan komunikasi.
Forum ini merupakan inisiatif Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam rangka mewujudkan tata kelola internet yang inklusif dan responsif. Indonesia merupakan salah satu anggota dari IGF dengan pemangku kepentingan dari berbagai kalangan seperti dari pendidikan, bisnis, masyarakat sipil dan pemerintahan tergabung di dalamnya.
Partisipasi Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, untuk kesekian kalinya, dalam forum-forum internasional seperti High Level Meeting & Internet Governance Forum 2019 di Berlin ini menunjukkan posisi Indonesia yang aktif dalam tata pergaulan teknologi dan informasi komunikasi global.
Sekaligus juga menunjukkan posisi Indonesia sebagai salah satu pemain penting dunia dalam sektor tersebut.
(Surya Adi)