Aplikasi Ketix Disebut-sebut Bisa Gantikan Facebook
Aplikasi Ketix Disebut-sebut Bisa Gantikan Facebook

Aplikasi Ketix Disebut-sebut Bisa Gantikan Facebook

JOGJAGRID.COM: Praktisi digital marketing atau digital entrepreneur Indonesia, Dewa Eka Prayoga, membuat aplikasi yang disebut-sebut bisa menggantikan aplikasi facebook bernama Ketix.

"Di pertengahan tahun 2019, aplikasi Ketix ini mulai dikenalkan," ujar Dewa 28 Oktober 2019.

Aplikasi ini mempermudah orang untuk menulis dan mempertemukannya dengan pembacanya, juga memudahkan penulis untuk menerbitkan bukunya.

Uniknya, aplikasi yang juga mempertemukan para penulis, pembaca buku, mentor dan penerbit itu seolah jadi ruang baru pecinta literasi.

Para penulis diaplikasi ini bisa menerbitkan e-book sendiri dan bisa dipublikasikan secara gratis. Diklaim Eka, sejak diluncurkan hingga saat ini KETIX sudah memiliki 2.400 buku yang ditulis oleh sekitar 1,200 penulis, termasuk karya Dewa Eka Prayoga dan Fissilmi Hamidah. Tak hanya itu, meski terbilang sebagai aplikasi baru, KETIX sudah diunduh 5 ribu kali dengan pembaca aktif sekitar 3.500 orang.

"Harapan kami dengan mempermudah proses menulis dan menerbitkan buku, Indonesia akan punya makin banyak penulis, makin banyak orang yang belajar menulis, dan akhirnya semakin tinggi minat membaca masyarakat kita,” kata Eka

Lebih lanjut, Eka menceritakan, ide awal terbentuknya aplikasi Ketix, diawali  ia dan dua temannya Tendi Murti (CEO), dan King Bagus (CMO)
tergabung dalam sebuah komunitas sebagai penulis online.

“Kebetulan kami sering bertemu di komunitas. Di sana kami mendapati banyak cerita dari mereka yang sudah menulis buku tetapi khawatir tidak ada yang baca. Mereka juga bingung bagaimana cara menerbitkan buku. Dari situlah akhirnya kami bertiga mendapat ide untuk membuat platform yang bisa memfasilitas para penulis online tersebut,” kisahnya.

Ketix memungkinkan pengguna untuk mengunggah karya berupa cerita pendek, novel fiksi, hingga naskah non fiksi, lengkap dengan fitur pemilihan template sampul buku, sistem ranking penulis, serta fungsi chatroom untuk berdiskusi secara online.

Di sisi pembaca, Ketix menyediakan fitur subscribe agar bisa tahu buku terbaru dari penulis favoritnya, dan beberapa mode membaca yang bisa membuat nyaman mata kita, ketika membaca buku dari smartphone pada malam hari.

Eka mengaku proses pengembangan platform ini memakan waktu satu tahun. Maklum, karena masing-masing founder punya kesibukan. Namun karena sudah berkomitmen, mereka bertekad untuk menyelesaikan pengembangan aplikasi ini.

Aplikasi Ketix ini sempat mencuat namanya kala muncul wacana Pemerintah dalam hal ini Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk menutup sosial media Facebook di Indonesia.

Peryataan ini disampaikan Menteri Kominfo baru, Johnny Plate saat pertemuan dengan ribuan kepala Desa, Camat, dan Bupati se-NTT di Gelanggang Olahraga Kota Kupang, Kamis (24/10) yang lalu.

Dalam akun facebooknya Dewa memberikan pandangan yang cukup solutif.

“Uhuk! Dear Pak Presiden Joko Widodo dan Kementrian Komunikasi dan Informatika RI, kalau memang nanti Facebook mau ditutup, InsyaAllah Saya udah siapkan pengganti, pak. Kita punya aplikasi seperti FB untuk Negara dan dibuat oleh anak bangsa. Namanya KETIX. Siap mengakomodir talent-talent terbaik Indonesia. Demikian Pak laporannya. Ini serius pak.” tulis Dewa diakun Facebooknya yang mendadak viral dan dikomentari juga dishare banyak netizen.

Komentar netizen pun beragam dan sebagian besar mendukung Dewa. “Baarakallah kang Indonesia berdikari insyaallah” tulis akun Uda Rian. Ada juga yang berkomentar “Kang jangan Kang... Nanti Kang Dewa kalau dijadikan menteri bagaimana nasib kami kami Kang” komentar akun Udwatun Naziroh.

Dewa pun sempat mengundang presiden Menkominfo untuk menghadiri peluncuran aplikasinya.

“Kalau Bapak gak percaya, boleh japri saya pak. Saya kebetulan ada launching salah satu program keren Produser 10 Ribu di KETIX tanggal 28 Oktober tepat pada hari Sumpah Pemuda. Kalau bapak senggang, boleh datang kok pak. Saya mau ngundang bapak langsung gak punya nomor kontaknya. Kalau ada, Saya telepon seriusan! hehe”tambah Dewa dalam statusnya.

Tak berpuas diri, kini KETIX juga merangkul para cineas-cineas muda Indonesia untuk terus membuat karya, memproduksinya dan mempromosikan film nya sendiri. Ketix berkolaborasi dengan Pimpinan Sanggar Ananda, Aditya Gumay membuat gerakan masyarakat atau Social movement menjadikan film sebagai alat pemersatu bangsa dalam Produser 10.000.

Produser 10.000 akan diluncurkan 28 oktober yang akan datang di Pusat Perfilman H Usmar ismail (PPHUI) di Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan.

Di acara tersebut juga turut mengundang pekerja seni sampai artis-artis terkenal Indonesia seperti Ruben Onsu, Rafi Ahmad, Tengku Wisnu, Ria Ricis, Oki Setiana Dewi dan tokoh tokoh perfilman lainnya. (Wit)
Advertisement banner

Baca juga:

Admin
Silakan ikuti kami di media sosial berikut.