JOGJAGRID.COM : Berbagai elemen massa yang tergabung dalam wadah Aliansi Bela Garuda (ABG) Yogyakarta, Kamis (17/10/2019) menggelar aksi damai mendukung pengamanan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih periode 2019-2024, Joko Widodo- Amin Ma’ruf. Aksi damai dihelat di Titik Nol Kilometer, Yogyakarta.
Dalam aksi tersebut, selain disampaikan beberapa orasi yang menjadi pernyataan sikap, juga dilakukan beragam aksi hiburan berupa akustik, pantomim dan tari.
Ketua Umum Aliansi Bela Garuda, Totok Ispurwanto mengatakan aksi yang dilakukannya kali ini merupakan aksi damai untuk mendukung pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, yakni Joko Widodo dan Ma’ruf Amin pada 20 Oktober 2019 mendatang.
"Karena Jokowi dan Ma’ruf Amin merupakan presiden dan wakil presiden terpilih secara sah dan resmi, siapapun yang akan mengganggu pelantikan itu, maka masuk dalam hal melanggar peraturan yang ada," ujarnya.
Menurutnya, Pemilu Presiden 2019 adalah sebuah proses demokrasi untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2019-2024.
Pemilihan umum ini dimenangkan oleh pasangan Joko Widodo – Ma’ruf Amin, hasil dari pemilihan umum ini telah secara resmi diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia pada Selasa, 21 Mei 2019 lalu sesuai dengan konstitusi.
“Oleh karena itu kami dari Aliansi Bela Garuda yang merupakan gabungan dari elemen masyarakat Jogja menyatakan sikap mendukung dan siap mengawal proses pelantikan tersebut,” ujarnya.
Sementara, dalam orasinya, Totok dan seluruh anggota Aliansi Bela Garuda memberikan pernyataan sikap, diantaranya mengajak seluruh komponen masyarakat untuk turut serta mensukseskan pelantikan Presiden dan wakik Presiden Joko Widodo (Jokowi) – Maruf Amin pada 20 Oktober 2019.
Lalu menyambut dan turut serta mengawal proses pelantikan Presiden dan Wakil Presiden yang telah ditunjuk sesuai dengan konstistusi, tidak ada lagi kubu 01 atau 02 sekaligus mengajak bersatu mendukung pemimpin baru untuk Indonesia yang lebih baik.
“Yang jelas tidak boleh ada upaya-upaya penggagalan pelantikan presiden terpilih hasil konstitusi, rakyat bersatu tak bisa dihasut, mari kita kawal suksessi pelantikan untuk Indonesia yang lebih sejahtera,” ujarnya.
Pihaknya juga mengajak masyarakat agar bersama-sama turut serta tetap menjaga situasi aman dan damai, tak mudah terprovokasi dengan berita-berita hoax yang sengaja diciptakan untuk mengadu domba.
"Kami mendukung penuh TNI dan Polri dalam melakukan pengamanan acara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih pada 20 Oktober 2019," ujarnya. (Titus Suwandi)
Dalam aksi tersebut, selain disampaikan beberapa orasi yang menjadi pernyataan sikap, juga dilakukan beragam aksi hiburan berupa akustik, pantomim dan tari.
Ketua Umum Aliansi Bela Garuda, Totok Ispurwanto mengatakan aksi yang dilakukannya kali ini merupakan aksi damai untuk mendukung pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, yakni Joko Widodo dan Ma’ruf Amin pada 20 Oktober 2019 mendatang.
"Karena Jokowi dan Ma’ruf Amin merupakan presiden dan wakil presiden terpilih secara sah dan resmi, siapapun yang akan mengganggu pelantikan itu, maka masuk dalam hal melanggar peraturan yang ada," ujarnya.
Menurutnya, Pemilu Presiden 2019 adalah sebuah proses demokrasi untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2019-2024.
Pemilihan umum ini dimenangkan oleh pasangan Joko Widodo – Ma’ruf Amin, hasil dari pemilihan umum ini telah secara resmi diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia pada Selasa, 21 Mei 2019 lalu sesuai dengan konstitusi.
“Oleh karena itu kami dari Aliansi Bela Garuda yang merupakan gabungan dari elemen masyarakat Jogja menyatakan sikap mendukung dan siap mengawal proses pelantikan tersebut,” ujarnya.
Sementara, dalam orasinya, Totok dan seluruh anggota Aliansi Bela Garuda memberikan pernyataan sikap, diantaranya mengajak seluruh komponen masyarakat untuk turut serta mensukseskan pelantikan Presiden dan wakik Presiden Joko Widodo (Jokowi) – Maruf Amin pada 20 Oktober 2019.
Lalu menyambut dan turut serta mengawal proses pelantikan Presiden dan Wakil Presiden yang telah ditunjuk sesuai dengan konstistusi, tidak ada lagi kubu 01 atau 02 sekaligus mengajak bersatu mendukung pemimpin baru untuk Indonesia yang lebih baik.
“Yang jelas tidak boleh ada upaya-upaya penggagalan pelantikan presiden terpilih hasil konstitusi, rakyat bersatu tak bisa dihasut, mari kita kawal suksessi pelantikan untuk Indonesia yang lebih sejahtera,” ujarnya.
Pihaknya juga mengajak masyarakat agar bersama-sama turut serta tetap menjaga situasi aman dan damai, tak mudah terprovokasi dengan berita-berita hoax yang sengaja diciptakan untuk mengadu domba.
"Kami mendukung penuh TNI dan Polri dalam melakukan pengamanan acara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih pada 20 Oktober 2019," ujarnya. (Titus Suwandi)