JOGJAGRID.COM - Ketersediaan infrastruktur telekomunikasi yang mumpuni kini menjadi tulang punggung vital bagi industri pariwisata di DIY.
Tak hanya sekadar untuk komunikasi, akses internet yang stabil dibutuhkan dalam menunjang pengalaman wisatawan, promosi digital, hingga operasional pelaku UMKM di sekitar objek wisata.
Merespons kebutuhan tingginya lalu lintas data di kawasan wisata, penguatan jaringan terus dilakukan oleh penyedia layanan telekomunikasi hingga ke pelosok desa dan destinasi prioritas.
PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (XLSMART) melalui brand Smartfren, misalnya, baru saja merampungkan perluasan jangkauan layanan di wilayah Jawa Tengah dan DIY.
Langkah itu diambil sebagai upaya strategis untuk memastikan akses digital yang merata, khususnya di jalur-jalur vital yang menopang pergerakan wisatawan.
Chief Traditional Sales Officer XLSMART, Joseph Marthinus Gultom, menuturkan, bahwa penguatan sinyal ini tidak hanya menyasar area perkotaan, namun juga titik-titik krusial penunjang ekonomi daerah.
Menurutnya, konektivitas yang kuat akan berbanding lurus dengan percepatan ekonomi, mulai dari sektor perdagangan, pendidikan, hingga pariwisata.
"Tujuannya agar (sektor-sektor tersebut) semakin terkoneksi dan kompetitif di era digital," ujarnya, di sela agenda Media Gathering, di Kota Yogyakarta, Jumat (21/11/25).
Dalam pemetaan infrastruktur, penguatan jaringan secara masif pun dilangsungkannya di sejumlah destinasi wisata unggulan di Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Mulai dari kawasan ikonik idola pelancong Malioboro, Candi Borobudur, hingga kawasan Pantai Selatan yang kerap menjadi magnet wisatawan saat musim liburan.
Tidak sekadar di destinasi, optimalisasi jaringan juga menyasar pintu gerbang kedatangan turis, seperti Yogyakarta International Airport (YIA), Bandara Adi Soemarmo, serta Bandara Ahmad Yani Semarang.
Hal itu dinilai krusial mengingat tren pariwisata saat ini sangat bergantung pada aktivitas digital, seperti content creation, live selling oleh UMKM lokal, hingga akses layanan publik berbasis aplikasi bagi para pelancong.
Secara teknis, penguatan ekosistem digital di DIY ini ditopang oleh penambahan infrastruktur yang signifikan.
Tercatat lebih dari 4.200 Base Transceiver Station (BTS) telah disiagakan di wilayah DIY untuk melayani kebutuhan data masyarakat dan wisatawan.
Sementara di Jawa Tengah, infrastruktur pendukung mencapai lebih dari 26.700 BTS yang juga mencakup jalur logistik dan transportasi vital seperti Tol Trans Jawa dan Jalur Pantura.
Joseph menyampaikan, kolaborasi dengan pemerintah daerah dan pelaku industri pariwisata terus dilakukan untuk memastikan keberlanjutan layanan ini.
"Dengan infrastruktur yang makin merata hingga ke pedesaan, diharapkan tidak ada lagi kesenjangan digital yang menghambat potensi wisata lokal untuk go digital," pungkasnya.
