JOGJAGRID.COM : Antisipasi terhadap prediksi cuaca ekstrem dan potensi curah hujan yang lebih panjang menjadi alasan utama Komisi A DPRD Kota Yogyakarta untuk memastikan anggaran perbaikan Saluran Air Hujan (SAH) pada tahun 2026 tetap menjadi skala prioritas yang maksimal. Keputusan ini diambil sebagai langkah antisipasi penting, sebab prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa curah hujan berpotensi lebih panjang durasinya dan dapat memberikan dampak signifikan pada kondisi wilayah perkotaan, termasuk ancaman genangan; kondisi topografi Kota Yogyakarta yang menjadi perlintasan air dari sisi utara menuju selatan memberikan tantangan tersendiri bagi infrastruktur drainase kota yang wajib segera ditangani dengan serius. Anggota dewan, yang juga menjabat Ketua Komisi A DPRD Kota Yogyakarta, Susanto Dwi Antoro, menyatakan harapannya yang sangat besar agar tingginya tingkat kunjungan masyarakat ke kota ini tidak dihadapkan dengan masalah infrastruktur yang sangat mendasar dan mengganggu; beliau menyoroti bahwa, "Kami ingin menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat, termasuk dari ancaman genangan atau luapan air yang tidak mampu terakomodasi oleh SAH," tandas Susanto pada hari Kamis (13/11). Politisi PDI Perjuangan tersebut juga menekankan pentingnya alokasi anggaran yang akan diberikan hampir merata di setiap kelurahan, dengan besaran yang akan disesuaikan secara cermat berdasarkan persoalan dan kebutuhan spesifik di masing-masing area, memastikan setiap sudut kota mendapatkan perhatian yang proporsional.
Next
This Is The Current Newest Page
This Is The Current Newest Page
