Destinasi Watu Lumbung Bantul Gelar Upacara Hari Pancasila dan Luncurkan Istana Trigona
Destinasi Watu Lumbung Bantul Gelar Upacara Hari Pancasila dan Luncurkan Istana Trigona

Destinasi Watu Lumbung Bantul Gelar Upacara Hari Pancasila dan Luncurkan Istana Trigona





JOGJAGRID.COM : Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2021 diperingati secara unik sejumlah
seniman dan budayawan di Kabupaten Bantul.

Tak lebih dari 20 orang, para seniman itu sejak pagi mendaki sebuah bukit bernama Watu Lumbung yang hanya berjarak sekitar 15 menit di utara Pantai Parangtritis untuk mengikuti upacara bersama.

Watu Lumbung sendiri merupakan sebuah obyek wisata edukasi alternatif yang menyuguhkan suasana khas pinggiran Yogyakarta yang lokasinya tersembunyi di atas bukit.

Akses menuju lokasi itu berupa jalan setapak menanjak yang dikepung hutan pohon jati. Dari lokasi atas bukit itu, wisatawan bisa melepaskan pandangannya jauh ke utara atau menikmati senja sembari menengguk teh hangat.


Upacara Hari Lahir Pancasila di Watu Lumbung

Pengelola Watu Lumbung Muhammad Boy Rifai mengatakan 
upacara Hari Lahir Pancasila itu diharapkan menjadi momentum  bangkitnya seniman dan budayawan untuk kembali berkarya di tengah pandemi Covid-19 ini.

Upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di tempat itu sendiri sudah kali ketiga digelar sejak 2019 silam.

"Meskipun upacara kali ini secara sederhana dan peserta terbatas, juga tanpa alunan musik dan gebyar, tapi tetap khidmat dan penyemangat kami kembali bangkit," kata dia.

Para seniman dan budayawan dalam upacara itu sangat antusias kala menyenandungkan lagu Indonesia Raya yang diikuti pembacaan teks proklamasi. 

"Masa Covid-19 ini seniman masih cukup sulit berkarya secara maksimal, karena panggung-panggung dan kegiatan yang melibatkan banyak orang secara langsung belum diijinkan dipakai untuk menghindari penularan virus," kata Boy.

Usai upacara, pengelola Watu Lumbung menggelar sejumlah kegiatan. 

Salah satunya melaunching wahana Istana Trigona yakni berupa usaha budidaya lebah jenis Trigona atau disebut Klanceng, yang tak menyengat namun bisa menghasilkan madu untuk obat dan kesehatan.

"Jadi kelak wisatawan saat ke sini tidak hanya menikmati wisata edukasi, tapi juga bisa belajar bagaimana lebah penghasil madu Trigona berproduksi," kata Boy.

Boy mengatakan ada 99 koloni lebah Trigona yang berhasil dibudidayakan di lokasi itu. Sebab habitat lebah Trigona memang di hutan.

"Wisatawan juga bisa membeli madu hasil panen langsung di sinu untuk dibawa pulang, " kata dia.

Dalam peringatan tersebut juga diwarnai pembacaan puisi karya almarhum Radar Panca Dahana oleh Rahajeng Arundati.

Para seniman juga turut menyerahkan sebuah naskah sandiwara radio berjudul Sang Nyai karya Budi Sarjono dan naskah skenario film edukasi berjudul Bumi Pati yang rencananya segera diproduksi dan disiarkan. (Dwita)

Advertisement banner

Baca juga:

Admin
Silakan ikuti kami di media sosial berikut.