JOGJAGRID.COM : Setahun berjalan, Pandemi Covid-19 belum juga berlalu.
Kabupaten Sleman kini telah memiliki pemimpin baru yakni Bupati Dra Hj Kustini Sri Purnomo dan Wakil Bupati Danang Maharsa SE yang digadang bisa segera sinergis dalam penanganan pandemi.
Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa, SE mengungkap sejumlah rencana strategi dalam penanganan Covid-19 baik jangka pendek maupun panjang.
"Dalam menangani Covid secara komprehensif dan agar bisa keluar menuju normal serta pulihnya aktivitas, setidaknya ada tiga upaya/program strategis yang kami siapkan khususnya dalam menekan penularan dan menanggulangi dampak," kata Wabup Sleman Danang Maharsa usai kegiatan Serah Terima Jabatan (Sertijab) dari Plh Bupati Sleman kepada Bupati Sleman baru di Pendopo Parasamya, Senin (1/3).
Mantan anggota DPRD Kabupaten Sleman dua periode yang getol turun ke bawah dan konsen isu kesejahteraan itu pun merinci, strategi pertama adalah 'Pastikan Sleman Aman dan Sehat'.
Di sini Danang menyorot diperlukan adanya akselerasi dan ketersediaan layanan PCR ( polymerase chain reaction) pada pusat-pusat layanan kesehatan yang ada di Sleman.
"Hal ini penting saya sampaikan karena untuk mendeteksi keberadaan material genetik dari sel, bakteri, atau virus COVID-19 serta untuk pelacakan dan pemetaan wilayah di tingkat kapanewon dan kalurahan. Sehingga
masyarakat juga tahu zona-zonanya baik merah- orange- kuning- hijau," ujar dia.
Selain itu, masyarakat perlu diberi sosialisasi penuh bagaimana program-program pencegahan dan juga program penanganannya.
"Termasuk di sini terkait distribusi obat, vaksinnya dalam 3 bulan ke depan ini termasuk akses masyarakat untuk memperoleh layanan kesehatan/kedaruratan termasuk juga kepesertaan BPJS untuk masyarakat Sleman," kata dia.
Danang menjelaskan, pihaknya akan menggencarkan edukasi bagi warga bagaimana untuk mendaftar dan mendapatkan vaksin Covid 19 yang saat ini dinanti-nantikan oleh masyarakat Sleman.
Startegi kedua, ujar Danang, adalah 'Pastikan Masyarakat Sleman Berdaya'
Danang mengingatkan dampak pandemik ini sangat luar biasa terkait kehidupan sosial ekonomi masyarakat dan menyebabkan kemiskinan baru.
"Maka kita harus dapat memastikan masyarakat yang terkena dampak Covid 19 ini haruslah mendapat pertolongan dan jaminan dari kita selaku pelayan masyarakat," katanya.
Untuk itu program-program padat karya, perlindungan sosial, bantuan sosial/bansos, subsidi-subsidi listrik, bantuan pendidikan haruslah tepat sasaran dan memiliki dampak langsung yang bisa dilihat dan diukur dari segi outcome-nya.
"Sehingga masyarakat dapat bertahan hidup dan merasa berdaya untuk meningkatkan kehidupannya," kata politikus PDI Perjuangan itu.
Startegi ketiga, Danang mengungkap 'Pastikan Ekonomi Sleman Tumbuh dan Masyarakatnya Bekerja'.
Menurut Danang penanganan Covid 19 tidak cukup hanya 2 hal di atas.
"Tetapi satu hal yang juga tidak kalah pentingnya adalah supaya kita dapat memastikan dalam 100 hari ke depan ini ekonomi di Kabupaten Sleman bisa tumbuh positif dan mampu meningkatkan masyarakat kita untuk dapat bekerja di semua sektor," kata Danang.
Oleh sebab itu program-program untuk menumbuhkan dan mendorong perekonomian di level mikro, menurut Danang sangatlah penting seperti insentif kartu prakerja, bantuan permodalan ke UMKM, insentif untuk petani, juga penumbuhan sektor riil untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
"Kita semua berkewajiban bela-beli produk Sleman untuk mendorong konsumsi terhadap produk lokal," pungkas Danang. (Dwita)