Sosialisasi 4 Pilar, Gandung Pardiman: Pancasila Benteng Hadapi Kerawanan Sentrifugal
Sosialisasi 4 Pilar, Gandung Pardiman: Pancasila Benteng Hadapi Kerawanan Sentrifugal

Sosialisasi 4 Pilar, Gandung Pardiman: Pancasila Benteng Hadapi Kerawanan Sentrifugal




JOGJAGRID.COM:  Anggota MPR RI dari Fraksi Golkar Drs HM Gandung Pardiman MM mewanti-wanti terkait  munculnya fenomena sosial yang sudah dinilainya masuk tahap paling menakutkan dan berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan di bumi pertiwi.

"Sebuah fenomena sosial yang mengarah pada kerawanan sentrifugal," kata HM Gandung Pardiman MM saat sosialisasi Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika di Graha Gandung Pardiman Center (GPC) Ponjong Gunungkidul Selasa (17/11/2020).

Kerawanan sentrifugal yang dimaksud merujuk sebuah kondisi sosial masyarakat yang sedang rentan, mengalami krisis, dan nyaris tercerabut dari kearifan lokal-jatidirinya sebagai sebuah bangsa.

Dalam kondisi rentan itu, ketika jati diri dan rasa memilikinya suatu saat benar benar tercabut lepas dari akarnya, maka Gandung khawatir yang terjadi adalah ledakan sangat hebat. Yang berbentuk niat atau upaya berwujud rongrongan untuk menghancurkan bangsa dan negaranya sendiri. Dengan tak mengakui prinsip prinsip yang tertuang dalam Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. 

Saat inilah, ujar Gandung, penting kiranya membumikan lagi Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhineka Tunggal Ika sebagai pegangan kehidupan berbangsa dan bernegara.  

“Bangsa Indonesia sekarang sedang diuji. Apakah kaum Pancasilais mampu untuk mempertahankan NKRI, Bhinneka Tunggal Ika dan UUD 1945. Serta merealisasikan dan mengamalkan Pancasila yang telah ditetapkan pada 18 Agustus,” kata Gandung.

Gandung menambahkan Pancasila yang dipegang teguh yakni ditetapkan 18 Agustus, bukan Pancasila 1 Juni ataupun 22 Juni.

Karena Pancasila 1 Juni menurutnya berpotensi diperas menjadi Trisila, Eka Sila dan Gotong Royong. "Padahal seharusnya Pancasila tidak bisa diperas peras. Menjadi Kesatuan utuh saling menjiwai dan harus dipertahankan,” imbuh Gandung.

Gandung menegaskan, salah sati bentuk upaya ancaman pada Pancasila sekarang ini lebih konkret dan sistematis dan terukur. Seperti pada waktu yang lalu ada pembahasan UU Haluan Ideologi. 

"Alhamdulilah saat itu negara dan kaum Pancasilais sejati bergerak menentang dan sekarang tidak dijadikan prolegnas lagi," katanya.

Hal yang menyedihkan radikal kiri dan radikal kanan sudah dirasakan. Bahkan sekarang ini muncul istilah cebong dan kadrun. Oleh sebab itu, sebagai anak bangsa Pancasilais harus tampil menjaga keutuhan NKRI. 

Kerawanan sentrifugal yang diperkirakan muncul dan sangat berbahaya, dapat dilawan hanya dengan kekuatan Pancasila. Untuk menyelamatkan bangsa dan Negara ini. 

“Dalam kondisi yang gawat ini maka  kita kaum Pancasilais sejati harus bersatupadu dan mendukung penuh TNI dan Polri dalam menjaga dan mempertahankan 4 pilar tersebut. Dengan tanpa reserver kita dukung TNI-Polri," tegasnya.  

Sebagai Pancasilais sejati, lanjut Drs HM Gandung Pardiman MM harus bisa mengendalkan pola pikir, pola sikap dan tindakan. Sehingga tidak akan lepas control. Oleh sebab itu, generasi muda harus mampu untuk mengendalikan diri dan mempertahankan Pancasila UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. 

“Karena Pancasila ini dirumuskan oleh orang orang luhur dan agung. Penuh toleransi satu sama dengan yang lain. Guna untuk menjaga keutuhan Bangsa dan Negara Indonesia,” katanya.

Kegiatan itu dihadiri Ketua DPD Golkar Gunungkidul Heri Nugroho, Ketua Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) DIY Syarif Guska Laksana, Ketua AMPI Gunungkidul Hendri Suryo Wibowo, Ketua Komiten Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Heri Santoso, Tim Asistensi HM Gandung Pardiman MM yakni John S Keban, Erwin Nizar dan Agus Mulyono, Ormas Kepemudaan diantaranya Pemuda Pancasila, Ansor, FKPPI, AMPG. (Fin)
Advertisement banner

Baca juga:

Admin
Silakan ikuti kami di media sosial berikut.