JOGJAGRID.COM: Elemen masyarakat Gerakan Peduli
Amanat Rakyat (GEPLAK) Bantul berjanji akan mengawal penggunaan dana hibah
senilai Rp11,6 miliar yang ada di kas daerah. Siapapun yang nanti menjadi
Bupati, penggunaan dana itu harus bermanfaat bagi warga Bantul.
Komitmen mengawal penggunaan dana ini ditandai
dengan gelaran doa bersama dan menendang bola ke laut di Pantai Parangkusumo,
Kamis (22/10) siang.
Koordinator Geplak Bantul, Sigit Priyono Harsito
Putro menjelaskan doa bersama ini merupakan bentuk dukungan kepada Pemda untuk
lebih berpihak pada rakyat.
"Kemenangan di PN atas dana hibah Persiba itu
adalah kemenangan rakyat Bantul," kata Sigit.
Karena sudah menjadi uang rakyat, Geplak selanjutnya
akan mendorong siapapun yang menjadi Bupati nanti untuk memanfaatkan untuk
pembangunan fasilitas dan program kesejahteraan rakyat.
Kemenangan ini dianggap sebagai langkah pemerintah menjalankanasas
akuntabilitas dalam pemerintahan di UU 28 th 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi Kolusi Nepotisme.
"Kenapa kami memilih menendang bola. Ini
sebagai simbol kedepan korupsi di bidang olahraga tidak terjadi lagi dan
koruptur yang terlibat dihukum," ucapnya.
Rino Caroko, Sekretaris Masyarakat Transparansi Bantul (MTB) menyatakan pelaksaan doa ini murni dilakukan masyarakat yang peduli Bantul.
"Ini murni anspirasi rakyat. Aksi ini bukan
melawan pengugat atau tidak cinta Persiba. Tapi ini sebagai pengingat bahwa
uang rakyat wajibnya kembali ke rakyat," ucapnya.
Aksi ini menurut Rino tidak terafiliasi atau
ditumpangi oleh salah satu pasangan calon yang berlaga di Pilkada Desember
nanti.
"Kita akan kawal penuh, mengingatkan ini segera
dituntaskan agar uang bisa digunakan dan tidak menjadi Silpa. Kita menginginkan
pengadilan menuntaskan kasus ini agar bisa digunakan," ucapnya.
Terkait dengan banding, Rino mengatakan rakyat
bersama Gemplak terus akan mengawal sampai adanya keputusan tetap pengadilan. (San)