Strategi Yogyakarta Percepat Penanganan Covid-19
Strategi Yogyakarta Percepat Penanganan Covid-19

Strategi Yogyakarta Percepat Penanganan Covid-19



JOGJAGRID.COM:  Wakil Walikota Yogyakarta, yang juga merupakan ketua gugus tugas harian pencegahan covid 19 Kota Yogya, Heroe Poerwadi menjelaskan berbagai kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta dalam mengatasi pandemi covid 19 dalam acara seminar daring tentang strategi penganggaran covid-19 untuk mencapai SPM (Standar Pelayanan Minimal) kesehatan.

Dalam kesempatan tersebut Ia menjelaskan jika Pemkot Yogyakarta telah melakukan beberapa langkah terutama dalam penanganan covid-19, salah satunya adalah realokasi anggaran.

“Anggaran yang sudah kita tetapkan pada tahun 2019 harus kita rombak ulang untuk kemudian dipakai untuk pelaksanaan penyelesaian covid-19, belanja tak terduga yang kita alokasikan mencapai 174M. Dari alokasi yang 174M tersebut sekitar 15M diperuntukkan untuk penanganan kesehatan, baik yang berasal dari biaya tak terduga maupun yang berasal dari APBD yang kemarin sudah jalan,”jelasnya Selasa (21/7/2020).
Ia mengatakan jika sejak awal Pemkot Yogya telah menggandeng lintas sektoral seperti korporasi, komunitas, kampus, dan kampung untuk penanganan covid-19.
“Sejak awal kita sudah menjalankan program gandeng gendong yang melibatkan lintas sektoral seperti korporasi, komunikas, kampus, dan kampung,” bebernya.
Wawali menambahkan jika Pemkot Yogya telah menyiapkan strategi pemulihan ekonomi yang terbagi dalam beberapa pokok penguatan, seperti penguatan penerapan protokol kesehatan, penguatan ekonomi riil masyarakat melalui penciptaan demand bagi semua produk baik pariwisata, budaya, maupun UMKM dengan konsep Jogja untuk Jogja, serta penguatan konsep kebaruan (new normal) dalam kegiatan berekonomi masyarakat di masa yang akan datang dengan konsep Jogja untuk Semua.
Menurutnya konsep Jogja untuk Jogja merupakan implementasi dari program Gandeng Gendong di mana masyarakat Kota Yogyakarta bekerja bersama dan bergotong royong untuk menghadapi masa krisis selama pandemi covid-19.
Sebagai permulaan dari implementasi konsep Jogja untuk Semua, lnajutnya, pada masa pandemi ini Pemkot Yogya telah bekerjasama dengan provider transportasi daring untuk meningkatkan penjualan di pasar-pasar tradisional dan UMKM di Kota Yogyakarta.
“Kami bersama dengan masyarakat sedang mengonsepkan banyak terobosan baru yang bisa menjadi gaya hidup baru bagi warga Kota Yogyakarta,” jelasnya.
Ia mengatakan selama pandemi covid-19 banyak gerakan-gerakan yang dilakukan spontan oleh masyarakat kota Yogyakarta seperti gerakan cantelan yaitu memberikan bantuan berupa sayuran kepada yang membutuhkan dengan cara dicantel (gantung) di rumah warga atau lokasi lain.
"Jadi warga yang membutuhkan tinggal mengambil sayuran yang digantung tersebut rata-rata dalam satu kantong plastik bernila Rp 15 ribu," imbuhnya.
Selain gerakan pembagian sayur yang dilakukan oleh masyarakat kota Yogyakarta pihak korporasi juga banyak yang memeberikan bantuan kepada masyarakat Kota Yogyakarta yang terdampak.

Sementara itu terkait SPM yang harus dijalankan, Wawali mengaku jika Pemkot Yogya terus mencoba menjalakan SPM di Kota Yogya dalam beberapa jenis layanan dasar seperti strategi pencapaian SPM untuk Ibu hamil, strategi pencapaian SPM ibu bersalin dan bayi yang baru lahir, strategi pencapaian SPM skrining balita, serta strategi pencapaian SPM skrining lansia.
Untuk strategi pencapaian SPM bagi Ibu hamil, Ia menerangkan jika Pemkot Yogya telah mengaktifkan pendaftaran layanan ANC (Ante Natal Care/pemeriksaan ibu hamil) melalui aplikasi pesan singkat whatsapp puskesmas dan melalui JSS.

"Untuk ibu hamil yang pertama kali akses puskesmas dilakukan pemeriksaan ANC terpadu (kontak dr Umum, dr Gigi, Ahli Gizi, Psikolog dan laboratorium lengkap), selanjutnya dapat diteruskan melalui whatsapp baik langsung dengan bidan atau diharuskan kontrol ke puskesmas, " bebernya.
Para ibu hamil juga diberikan TTD (tablet tambah darah) 90 table untuk mengurangi mobilitas ibu hamil. "Pemantauan ibu hamil oleh petugas kesehatan melalui group whatsapp ibu hamil yang ada di setiap kelurahan," katanya.

Pemkot Yogya juga meningkatkan peran kader pendamping ibu hamil di setiap RW untuk membantu pemantauan ibu hamil di wilayah.
"Bekerjasama dengan RT, RW, KESI jika ada ibu hamil yang datang dari luar kota agar segera lapor puskesmas melalui," katanya.
Untuk strategi pencapaian SPM bagi ibu bersalin dan dan bayi yang baru lahir dilakukan dengan melakukan pemantauan ibu bersalin oleh petugas melalui aplikasi whatsapp.
Pelaksanaan imunisasi neonatal dilakukan dengan membuat janji temu melalui whatsapp dengan bidan puskesmas setempat, untuk mengurangi kontak dengan pasien lain melalui jalur pelayanan non infeksius.
 
"Akses layanan di puskesmas ini sekaligus menjadi skrining standar pelayanan yang belum diterima", katanya.
Untuk strategi pencapaian SPM skrining balita, ia menjelaskan jika selama pandemi covid-19 pemantauan pertumbuhan balita dilakukan oleh orang tua yang diteruskan pada petugas puskesmas atau kader balita melalui media whatsapp.

"Perubahan posyandu regular menjadi posyandu  bergerak (dari rumah ke rumah) dilakukan oleh kader relawan sehat dengan kriteria sehat sebagai protokol kesehatan UKBM dalam upaya pencegahan penularan covid19," ungkapnya.
Selain pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita, lanjutnya, dilakukan pula pemantauan ibu hamil dan pemberian TTD pada remaja putri.
"Jika ditemukan balita bermasalah akan ditindaklanjuti petugas puskesmas kemudian pelaporan dan pencatatan diterima petugas puskesmas untuk selanjutnya dimasukkan ke dalam  e-PPGBM," katanya.

Rumah Pemulihan Gizi (RPG) sebagai sarana perawatan balita bermasalah gizi didekatkan aksesnya. "Yakni dengan cara formula WHO diberikan  6 hari untuk dirumah, namun evaluasi perawatan dilakukan satu kali/minggu," katanya.
Untuk strategi pencapaian SPM skrining lansia, Pemkot Yogya telah melakukan skrining lansia yang dimulai sejak Januari hingga minggu kedua bulan Maret 2020 di posyandu lansia.

“Pelaksanaan SPM skrining Lansia dilaksanakan pada hari Sabtu di puskesmas untuk mencegah penularan covid19 dari pasien lain,” jelasnya.

Pemkot Yogya juga telah menyiapkan sarana penunjang reagen laboratorium telah direncanakan sejak tahun  2019. (Han)


Advertisement banner

Baca juga:

Admin
Silakan ikuti kami di media sosial berikut.