Tinjau Gedung Darurat COVID-19 di Jogja, Ini Kata Menteri PUPR
Tinjau Gedung Darurat COVID-19 di Jogja, Ini Kata Menteri PUPR

Tinjau Gedung Darurat COVID-19 di Jogja, Ini Kata Menteri PUPR




JOGJAGRID.COM: Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI, Basuki Hadimulyono, saat meninjau pembangunan 2 gedung baru untuk penangnan khusus pasien COVID-19 di Rumas Sakit Akademik (RSA) UGM kemarin.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI, Basuki Hadimulyono, meninjau pembangunan 2 gedung baru untuk penangnan khusus pasien COVID-19 di Rumas Sakit Akademik (RSA) UGM, Rabu (29/4/2020). 2 gedung tersebut berkapasitas 107 kamar dan ditargetkan akan selesai pada 27 Mei 2020 mendatang. 

“Sudah uji teknis, bebrrap struktur perlu penguatan strukturnya. Sementara panel sudah ada dan perlatan medis sudah siap semua sesuai rekomendasi kemenkes,” kata Basuki.

Pihaknya memprediksi gedung ini bisa dimanfaatkan dan beroperasi pada 27 Mei 2020, melihat pengerjaannya yang cukup cepat. Pembangunan dua gedung baru ini dimulai sejak 20 April lalu namun selama dalam 9 hari pengerjaan tingkat kemajuan penyelesaian pembangunan mencapai 28 persen

Pembangunan gedung dalam kondisi darurat ini menurutnya memang mengharuskan penyedia jasa dan kontraktor melaksanakan pembangunan lebih cepat namun tidak mengurangi kualitas dari bangunan yang dihasilkan. 

“Semua sesuai standarisasi dan metodologi kerja lebih cepat. Sudah sesuai dengan kontrak kerjanya,” katanya.

Direktur RSA UGM, Arief Budiyanto, mengatakan pembangunan dua gedung darurat COVID-19 ini akan diselesaikan dalam waktu kurang lebih satu bulan ini dikerjakan dalam masa pandemi virus corona. Namun demikian gedung tersebut nantinya diharapkan bisa membantu penanganan pasien covid di DIY dan sekitarnya. 

“Pembangunan gedung ini berlangsung cepat. Apalagi RSA ditunjuka sebagai rumah sakit rujukan COVID-19. Sejak 17 maret lalu, sudah ada 1.197 pasien yang kita periksa,” katanya.

Ia menyebutkan selama masa pandemic, RSA UGM merawat empat pasien positif COVID-19. Tiga diantaranya sudah dinyatakan sembuh, dan satu pasien dalam masa perawatan. Namun adanya keterbatasan ruang isolasi, sekitar 15 orang WNA asal India dan 9 diantaranya dinyatakan positif terpaksa dirujuk ke RSUP Dr Sardjito. 

(Ver/Dho)

Advertisement banner

Baca juga:

Admin
Silakan ikuti kami di media sosial berikut.