Gembira Loka Sambut Kelahiran Bayi Gajah
Gembira Loka Sambut Kelahiran Bayi Gajah

Gembira Loka Sambut Kelahiran Bayi Gajah


JOGJAGRID.COM : Kabar gembira menyelimuti para pengelola Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta Rabu 25 Maret 2020.

Saat kebun binatang itu masih tertutup dari kunjungan wisatawan akibat wabah Corona, seekor gajah  Sumatra (Elephas maximus sumatranus) koleksinya berhasil melahirkan bayi gajah berjenis kelamin betina.

Bayi gajah yang lahir sekitar pukul 02.06 WIB dini hari itu merupakan hasil pengembangbiakan terkontrol dari sepasang gajah jantan bernama Argo (30 tahun) dan gajah betina Sinta (21 tahun) yang kawin secara alami. 

Argo merupakan gajah sumatra jantan yang didatangkan dari dari Pusat Latihan Gajah Way Kambas Lampung pada tahun 1996. Sinta merupakan gajah Sumatra betina yang berasal dari Pusat Konservasi Gajah Seblat Bengkulu dan tiba di Gembira Loka tahun 2015 silam.

"Kehamilan Gajah Sinta dipantau sejak Mei 2018 lalu saat dilakukannya USG pertama," ujar Eros Yan Renanda, Kepala Bagian Humas Gembira Loka Rabu 25 Maret 2020. 

Eros menuturkan gajah memiliki keunikan tersendiri karena usia kandungannya cukup lama sekitar  18-22 bulan. Sedangkan Gajah Sinta sendiri mengandung selama 21 bulan. Selama masa kehamilan tersebut, Gembira Loka terus melakukan pengawasan dan perawatan secara intensif. 

Pemberian pakan khusus dan multivitamin terus dilakukan demi menjaga kondisi sang induk. Pemantauan melalui USG pun rutin dilakukan untuk memastikan janin berkembang dengan baik. Sinta juga selalu diajak berjalan berkeliling area kebun binatang untuk menjaga kondisi tubuhnya selama proses kehamilan. 

Sinta sendiri selama hamil ditempatkan di kandang asuh yang sengaja dibuat untuk kelancaran proses kehamilan dan persalinannya. 
Proses persalinan dari Sinta berjalan dengan lancar. Dilihat adanya tanda-tanda kelahiran seperti feses yang mengecil dan sedikit gelisah mulai dari sore hari. Para keeper gajah (mahout) telah menyiapkan segala alat dan kebutuhan baik untuk perawatan maupun obat-obatan medis oleh dokter. 

Eros menjelaskan perilaku seperti menendang-nendang anak gajah maupun menggerak-gerakkan dengan belalainya menjadi hal yang wajar untuk induk yang baru saja melahirkan. 

Meskipun pada awalnya Sinta sempat bingung dengan kelahiran anak pertamanya. Namun setelah beberapa waktu langsung terlihat betapa sayangya induk itu pada bayinya. Hal ini nampak jelas dengan perhatian sang induk saat anaknya berjalan tertatih maupun merengek. Langsung saja induk Sinta bergerak sigap. Bayi gajah sudah mampu menyusu sendiri dua jam setelah ia lahir meskipun sempat.
  
Dengan lahirnya bayi gajah Sumatra ini maka keluarga gajah Gembira Loka yang semula berjumlah delapan ekor menjadi sembilan ekor. 

Saat ini anak gajah Sinta belum dapat ditimbang karena masih dalam asuhan induknya dan pengamatan 24 jam melalui cctv, tim dokter dan mahout. Namun biasanya anak gajah lahir dengan berat sekitar 90-100 kg. 

Dengan kelahiran bayi gajah Sumatra ini, ujar Eros, Gembira Loka sebagai kebun binatang yang memiliki fungsi lembaga konservasi Ex-Situ kian termotivasi berkontribusi dalam menjalankan pengembangbiakan terkontrol hingga penyelamatan tumbuhan dan satwa dengan tetap mempertahankan kemurnian jenisnya. 

Terlebih, Gajah Sumatra sendiri diklasifikasikan oleh IUCN ke dalam kategori kritis dan dilindungi berdasarkan Undang-undang (UU) Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, dan Peraturan Menteri LHK No. P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi. 

"Kelahiran bayi gajah ini merupakan salah satu kontribusi langsung Gembira Loka dalam upaya pelestarian ex-situ terhadap satwa yang kedudukannya semakin tersudutkan, seiring ancaman di alam luar yang meningkat karena konflik dan pembalakan hutan yang semakin jauh dari kata lestari," ujarnya.

(Wit/Tyo)
Advertisement banner

Baca juga:

Admin
Silakan ikuti kami di media sosial berikut.